Find Us On Social Media :

Donald Trump Makin Merana, Sudah Disalahkan Karena Kerusuhan di Capitol Hill, Bawahannya Satu per Satu Meninggalkannya, Kini Terancam Terancam Dicopot dari Jabatannya Lebih Awal

By Mentari DP, Jumat, 8 Januari 2021 | 09:05 WIB

Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Intisari-Online.com - Terjadi kerusuhan mengerikan di Capitol Hill, Washington DC, Amerika Serikat (AS).

Dilansir dari kompas.com pada Jumat (8/1/2021), para pendukung Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyerbu Capitol Hill pada Rabu (6/1/2021).

Akibatnya, empat orang tewas selama kerusuhan itu dan 68 orang sekarang telah ditangkap.

Kerusuhan itu terjadi karena Trump dan sekutunya telah secara keliru menuduh bahwa kekalahannya dalam pemilu AS 2020 telah dicurangi.

Baca Juga: Virus Corona Bikin Kalang Kabut Seluruh Dunia, Kini 2 Lagi Obat Covid-19 Telah Ditemukan, Disebut Bisa Selamatkan Nyawa 1/4 Pasien yang Punya Gejala Berat, Dokter: Layak Dicoba

 

Dampak dari kerusuhan itu langsung menyebar luas.

Pertama, Partai Demokrat mengupayakan pencopotan Trump dari jabatannya.

Dilansir dari bbc.com pada Jumat (8/1/2021), lawan-lawan Presiden Trump di dua majelis Kongres telah menyerukan agar dia dicopot dari jabatannya setelah invasi kekerasan ke Capitol oleh massa pendukungnya.

Senator Demokrat Chuck Schumer mengatakan Trump harus segera disingkirkan.

Jika tidak, Ketua DPR Nancy Pelosi mengatakan dia bisa dimakzulkan.

Baca Juga: Namanya Langsung Dikaitkan Sebagai Incaran Pemerintah China, Ternyata Inilah Kalimat yang Dilontarkan Jack Ma Sebelum Dirinya Dinyatakan Menghilang

 

Hanya pencopotan Trump akan membutuhkan dukungan Partai Republik, partai Trump, dan sejauh ini hanya sedikit yang mendukungnya.

Lalu apa tanggapan Trump?

Pasca kerusuhan tersebut, dalam pidato video, Trump mengatakan dia berkomitmen untuk transisi yang tertib.

Presiden usia 74 tahun itu mengatakan pemerintahan baru akan tetap diresmikan pada 20 Januari 2020, dan menyerukan "penyembuhan dan rekonsiliasi".

Dia juga mengatakan dia "marah dengan kekerasan, pelanggaran hukum dan kekacauan" pada hari Rabu dan bahwa "emosi harus didinginkan dan tenang dipulihkan".

Video itu dibagikan di akun Twitter-nya, yang diaktifkan kembali pada hari Kamis setelah ditangguhkan setelah kerusuhan Capitol.

Kedua, beberapa pejabat dari pemerintahan Presiden Donald Trump mengundurkan diri pada Rabu malam setelah penyerbuan Gedung Capitol.

Pejabat yang bertanggung jawab atas keamanan di DPR, Sersan Senjata, telah mengundurkan diri.

Laporan mengatakan kepala Polisi Capitol AS (USCP) Steven Sund juga mengundurkan diri.

Schumer telah meminta rekannya di Senat untuk dipecat.

 

Baca Juga: Dulu Gambar Peta Dunia Ternyata Sangat Dirahasiakan, Ini Alasannya

Menteri Transportasi Elaine Chao adalah anggota terakhir pemerintahan Trump yang mengundurkan diri sebagai protes atas kerusuhan tersebut.

Beberapa pejabat tingkat bawah juga mengundurkan diri.

Bagaimana tanggapan anggota parlemen?

Semakin banyak yang menyerukan agar Trump dicopot sebagai presiden.

Sebagian besar dari mereka berasal dari Partai Demokrat yang mendukung Joe Biden.

Tetapi ada juga beberapa dari Partai Republik telah bergabung.

"Presiden ini seharusnya tidak menjabat satu hari lagi," kata Schumer, yang akan memimpin mayoritas Demokrat di Senat ketika sidang baru dimulai akhir bulan ini.

Dia mendesak kabinet Trump untuk mencopotnya dari jabatannya menggunakan Amandemen ke-25 Konstitusi AS, yang memungkinkan wakil presiden untuk bertindak jika presiden tidak dapat menjalankan tugasnya karena penyakit mental atau fisik.

Itu akan membutuhkan Wakil Presiden Mike Pence dan setidaknya delapan anggota kabinet untuk memutuskan hubungan dengan Trump dan meminta Amandemen ke-25.

Pelosi menggambarkan Trump sebagai "orang yang sangat berbahaya".

Baca Juga: Rogoh Kocek Hingga Rp10,38 Triliun, Militer Inggris Siapkan Jet Tempur Siluman Terbaru, 'Kami Siap Jadi Angkatan Laut Paling Kuat di Eropa'

"Ini adalah keadaan darurat yang paling besar."

Gubernur Republik Maryland dan Vermont juga menyerukan agar Trump dicopot dari jabatannya.

Partai Demokrat di Komite Kehakiman DPR mengatakan bahwa tindakan Trump memenuhi persyaratan amandemen.

Secara terpisah, DPR dan Senat telah ditunda sampai Biden dilantik pada 20 Januari mendatang.

Baca Juga: Jack Ma Menghilang Secara Misterius, Ini Fakta-fakta Menarik Sang Miliarder, Pernah Ditolak 30 Perusahaan hingga Punya Harta Mencapai Rp854 Triliun