Find Us On Social Media :

Termasuk Pemilik Militer Paling Miskin di Dunia, Negara Penghasil Minyak Ini Ternyata Masih Melakukan Perbudakan hingga 40 Tahun Lalu, Ini Fakta Lainnya

By Khaerunisa, Rabu, 6 Januari 2021 | 14:10 WIB

Bendera Mauritania. Ilustrasi negara dengan militer paling miskin di dunia.

6. Pada tahun 1984, kudeta membawa Kolonel Maaouiya Ould Sid Ahmed Taya ke tampuk kekuasaan. Dia tetap berkuasa sampai 2005 ketika dia digulingkan oleh militer saat berada di luar negeri.

7. Mauritania termasuk bagian dari gurun terluas di dunia. Gurun Sahara, dengan luas total 8.600.000 km persegi (3.320.000 mil persegi), mencakup sebagian besar Afrika Utara.

8. Sekitar 90% dari Mauritania adalah gurun yang telah menyebabkan kekeringan terus menerus di seluruh negeri.

Baca Juga: Negara Paling Korup di Dunia, Padahal Salah Satunya adalah Negara Terkaya di Afrika, Bukannya untuk Sejahterakan Rakyat Malah Dilahap Pemerintahnya Sendiri!

9. 22,1% penduduk Mauritania hidup dalam kemiskinan. Malnutrisi tersebar luas dengan 9,8% anak kecil menderita malnutrisi akut.

Di Mauritania, efek terkait iklim pada tanaman, seperti kekeringan dan hujan yang tidak konsisten, telah menyebabkan kekurangan pangan. Lebih dari 130.000 anak, termasuk hampir 32.000 anak dengan malnutrisi akut parah (SAM), dan 31.000 wanita hamil dan menyusui, akan membutuhkan perawatan dan pengobatan gizi pada tahun 2019.

10. Mauritania adalah salah satu negara berpenduduk paling sedikit di dunia dengan kurang dari 4 orang per kilometer persegi luas

11. Kuburan kapal terbesar di dunia terletak di Mauritania. Di dekat kota Nouadhibou, ratusan bangkai kapal telah terdampar di perairan dangkal dan dibiarkan membusuk.

Baca Juga: Ngakunya Nol Kasus Virus Corona, Korea Utara Ketahuan Ikut-ikutan Geger Minta Dikirimkan Vaksin Covid-19

12. Mauritania kaya akan sumber daya mineral yang meliputi bijih besi, emas, tembaga, gipsum, batuan fosfat. Jga merupakan salah satu produsen minyak terbaru di Afrika setelah ladang minyak Chinguetti ditemukan pada tahun 2001 dengan potensi cadangan sekitar 120 juta barel minyak.