2. Perdagangan
Seperti negara-negara yang bersekutu, segala sesuatunya diatur dengan kebijakan-kebijakan bersama.
Kebijakan pajak pertambahan nilai dan biaya perdagangan yang selama ini terjadi antar negara diatur oleh Uni Eropa.
Setelah Brexit, mereka tak harus lagi mengikuti peraturan itu dan bisa dengan maksimal meraih keuntungan dari perdagangan.
3. Investasi
Pendukung Brexit bersikeras bahwa kesepakatan untuk memungkinkan perdagangan bebas tarif yang berkelanjutan akan diamankan bahkan jika Inggris meninggalkan pasar tunggal.
Inggris memiliki defisit perdagangan yang besar dengan UE, kata mereka, dan karenanya akan menjadi kepentingan Eropa untuk menemukan kompromi - untuk barang dan jasa keuangan.
Yang lain menyarankan bahwa Inggris dapat memutuskan hubungan dengan Eropa dan mengubah dirinya sebagai ekonomi gaya Singapura, bebas dari peraturan dan regulasi UE.
4. Kedaulatan
Bagi pendukung Brexit, kedaulatan dipandang sebagai kemenangan sederhana.
Keluar dari UE akan memungkinkan Inggris membangun kembali dirinya sebagai negara yang benar-benar merdeka dengan koneksi ke seluruh dunia.
5. Kekayaan
Setelah Brexit, Inggris tak harus bertanggung jawab lagi terhadap kebijakan-kebijakan Uni Eropa, salah satunya pertanian bersama.
Di dalam kebijakan itu, Inggris sebagai negara anggotanya wajib untuk menyisihkan satu miliar poundsterling untuk membayar petani maupun nelayan asing.