Penulis
Intisari-Online.com -Kementerian luar negeri Iran telah mengeluarkan peringatan yang tidak menyenangkan ke Washington, Amerika Serikat (AS).
Peringatan itu diberikanhanya beberapa hari setelah pesawat perang AS terlihat terbang di atas Timur Tengah.
“Kami akan menanggapi dengan kuat setiap serangan AS."
"Kami siap untuk skenario apa pun," ungkapjuru bicara Kementerian Luar Negeri Iran dilansir dariexpress.co.uk pada Sabtu (2/1/2021).
Kehadiran pasukan AS di wilayah tersebut dan ancaman dari Teheran.
Apalagi ini terjadi menjelang peringatan satu tahun pembunuhan jenderal militer Iran Qassem Soleimani.
Pada hari Rabu, militer AS menerbangkan dua pembom B-52 ke Timur Tengah dan dekat dengan ruang udara Iran.
Berbicara pada hari Kamis, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menuduh Presiden AS Donald Trump memainkan permainan perang.
Dalam sebuah posting di Twitter, dia berkata: "Alih-alih memerangi Covid di AS, @realDonaldTrump & kohort membuang miliaran untuk menerbangkan B52 & mengirim armadas ke wilayah KAMI."
"Intelijen dari Irak menunjukkan persekongkolan untuk MEMBUAT dalih perang."
Militer AS telah mengonfirmasi bahwa jet tempur tersebut telah meninggalkan wilayah tersebut.
Dapat dipahami, para pejabat di Washington mewaspadai serangan pembalasan dari pasukan Iran pada peringatan kematian jenderal Soleimani.
Dalam tanda agresi lain dari Iran, Hossein Dehghan, penasihat militer Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, memperingatkan Teheran mampu melancarkan serangan ke pangkalan AS mana pun di wilayah tersebut.
Perwira militer tersebut mengatakan kepada Trump untuk tidak mengubah 2021 menjadi "duka untuk orang Amerika".
Dehghan juga mengambil sikap keras terhadap Presiden AS ke-45 dan menyebutnya sebagai "penggusur Gedung Putih" setelah kekalahan pemilihannya Joe Biden pada November.
"Saya melihat di berita bahwa orang Amerika waspada karena takut akan balas dendam (atas pembunuhan Soleimani) dan telah menerbangkan dua pembom B-52 di atas Teluk Persia," tulisDehghan di akun Twitternya.
"Semua pangkalan militer mereka di wilayah itu dilindungi oleh rudal kami."
"Saya menyarankan penggusur Gedung Putih (Trump) untuk tidak mengubah Tahun Baru menjadi berkabung bagi orang Amerika."
Baca Juga: Gambar Peta Dunia Tahun 1491 yang Dilewati Christopher Columbus
Pentagon juga mengatakan sebuah kapal induk, yang sebelumnya telah beroperasi di kawasan Timur Tengah, akan kembali ke perairan AS.
Para pejabat AS yakin langkah tersebut dapat dilihat sebagai upaya untuk mengurangi ketegangan yang meningkat di wilayah tersebut.
AS dan Iran berada di ambang memicu Perang Dunia 3 pada Januari tahun lalu setelah pasukan AS membunuh Jenderal Soleimani dalam serangan rudal di Irak.
Pejabat tinggi militer itu sedang melakukan perjalanan melalui Baghdad, ketika kendaraan dua kendaraannya dihantam oleh tiga rudal AS pada 3 Januari.
Empat hari setelah serangan itu, pasukan Iran melancarkan serangan roket ke fasilitas AS di Irak, termasuk di dekat kedutaan.
Tidak ada kelompok yang didukung Iran yang mengklaim bertanggung jawab atas insiden tersebut.