Itu adalah pertama kalinya CAATSA digunakan untuk menghukum sekutu AS.
Sanksi tersebut menargetkan Direktorat Industri Pertahanan Turki (SSB), ketuanya Ismail Demir dan tiga pejabat senior lainnya. Ini juga termasuk larangan sebagian besar izin ekspor, pinjaman dan kredit ke badan tersebut.
Cavusoglu mengatakan Turki sendiri telah mengusulkan kelompok kerja bersama mengenai sanksi tersebut.
AS mengaku mendukung dialog, dan mengiyakan usulan Turki. "Negosiasi dimulai pada tingkat ahli, ”kata Cavusoglu dalam pertemuan tersebut.
Dia juga mengatakan pemberian sanksi adalah salah langkah baik secara politik maupun hukum. "Itu adalah serangan terhadap hak kedaulatan kami," tegasnya.
S-400 yang juga bakal dimiliki militer India, adalah sistem pertahanan udara paling modern di persenjataan Rusia yang dimaksudkan untuk ekspor, mengutip The print.
Ia mampu menghancurkan pesawat musuh yang masuk, rudal dan bahkandrone dalam jarak hingga 400 km. Juga memiliki kemampuan pelacakan hampir 600 km.
Sistem ini telah dirancang untuk menjatuhkan target terbang, termasukyang dilengkapi dengan teknologi siluman, pada jarak sekitar 400 km.