Balon-balon itu dikatakan berisi pesan-pesan kritis terhadap Utara.
Kim Yo-jong menuduh pengirim adalah pembelot Korea Utara, dan dengan marah menyebut mereka sebagai "sampah manusia - hewan liar kecil yang mengkhianati tanah air mereka sendiri".
Korea Selatan menyebut balon-balon itu “penyebab ketegangan” dan mengatakan akan memberlakukan undang-undang untuk mencegah hal yang sama terulang kembali.
Namun, setidaknya satu aktivis mengatakan kelompok mereka - Pejuang untuk Korea Utara yang Merdeka - akan terus berlanjut.
Selain itu, The Daily Beast melaporkan bahwa Kim Yo-jong berada di balik penghancuran kantor penghubung Korea Utara di dekat perbatasan negara dengan Korea Selatan.
Ini merujuk pada retorika tajam Kim Yo-jong sebagai "lebih ekstrim" dari apa pun yang dikatakan saudara laki-lakinya Kim Jong-un selama menjadi pemimpin Korut.