Find Us On Social Media :

Setahun Pasca Kematian Jenderal Paling Kuat di Iran Karena Serangan Udara Suruhan Trump, Iran Tuntut Balas Dendam yang Paling Keras, Bersumpah Akan Lakukan Hal Ini pada Amerika

By Mentari DP, Minggu, 27 Desember 2020 | 12:30 WIB

Donald Trump dan Qasem Soleimani.

Intisari-Online.com - Jenderal paling kuat di Iran Qassem Soleimani tewas pada 3 Januari 2020 silam.

Dia tewas dalam oleh serangan udara yang diperintahkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Kata Pentagon, serangan udara itu bertujuan untuk menghalangi rencana serangan Iran di masa depan.

Soleimani sendiri terkena serangan drone sekitar jam 1 pagi di Baghdad, Irak saat melakukan perjalanan dekat dengan Bandara Internasional Baghdad.

Baca Juga: Selama Ini Merasa Selalu Dijahati Negara-negara Barat Khususnya Amerika, Kini China Berhasil Putar Balik Dunia, Sukses Jadi Ekonomi Terbesar di Dunia pada 2028!

Dilansir dari express.co.uk pada Minggu (27/12/2020), Soleimani adalah komandan pasukan Quds, sayap luar Pengawal Revolusi Iran, yang terdaftar sebagai organisasi teroris oleh AS pada April 2019.

Abu Mahdi al-Muhandis, pemimpin Pasukan Mobilisasi Populer (PMF) dan rekan dekat Soleimani, juga tewas dalam serangan itu.

Pada hari Jumat, seperti dilansir Tasnim News, Brigjen Mohammad Hejazi, wakil kepala Pasukan Quds IRGC, mengatakan kepada wartawan tentang rencana balas dendam.

Dia mengatakan serangan rudal balasan di pangkalan militer AS di Ain al-Assad, Irak adalah "tamparan" di wajah.

Baca Juga: Romusha di Indonesia Bukan Apa-apa, Inilah Daftar Kekejaman Brutal Jepang dalam Perang Dunia II, dari Laboratorium Eksperimen Manusia hingga Kanibalisme