Bahkan, Somalia menjadi satu-satunya negara dengan skor tak sampai 10, karena di bawah Somalia yaitu Sudan Selatan, memiliki skor transparansi 12.
Angka 100 dianggap sebagai skor tertinggi dalam penilaian tersebut.
Di Somalia, korupsi adalah salah satu penyebab utama dan konsekuensi dari ketidakstabilan politik endemik negara ini.
Korupsi terjadi di semua tingkatan baik di sektor publik maupun swasta, dan terlihat dan bentuk perilaku yang diharapkan.
Itu mempengaruhi hampir setiap aspek masyarakat Somalia: dari penyalahgunaan pejabat publik atas barang publik untuk keuntungan pribadi dan permintaan suap sebagai imbalan atas layanan dasar hingga jaringan patronase berbasis klan yang digunakan untuk mendapatkan pekerjaan dan jabatan politik.
Bisnis pun telah menyesuaikan diri dengan iklim pelanggaran hukum, misalnya dengan menghindari pajak dan menjual makanan dan obat- obatan yang sudah kadaluwarsa.
Somalia telah diguncang oleh perang saudara yang mematikan sejak 1991.
Sementara itu, sejak 2008, kelompok militan al Shabaab berusaha menggulingkan pemerintah pusat yang diakui secara internasional dan menetapkan aturannya berdasarkan interpretasinya sendiri terhadap hukum syariah Islam.