Intisari-Online.com - Seorang Muslim Uighur menceritakan kisahnya ketika dia disiksa dengan kejam di dalam kamp konsentrasi China.
Dia telah mengeluarkan peringatan keras tentang masa depan "rezim brutal".
Warga negara Kazakhstan, Omir Bekali (44) adalah salah satu dari sedikit orang yang melarikan diri dari kamp-kamp di wilayah Xinjiang China, seperti diwartakan Daily Mirror (3/12/2020).
Sekitar satu juta Muslim dari latar belakang Kazakh dan Uyghur diperkirakan dikurung di kamp tersebut.
Partai Komunis China bersikeras menyebut kamp konsentrasi itu sebagai "kamp pendidikan ulang".
Omir menuduh otoritas China melakukan pembersihan etnis.
Di kamp konsentrasi tersebut, Omir mengklaim mendapatkan perlakuan kejam mulai dari tangannya dipukul dengan palu hingga punggungnya dicambuk dengan cambuk besi.
Oleh karena itu, Omir menyerukan kepada Barat untuk segera mengambil tindakan atas penahanan Muslim Uyghur dan Kazakh.