Beralih ke sektor darat, gilira Turki menunjukkan keunggulannya untuk kepemilikan berbagai peralatan tem[ur.
Di antaranya yaitu 2.622 tank tempur, 8.777 kendaraan lapis baja, 1.278 artileri self-propelled, 1.260 artileri derek, dan 438 proyektor roket.
Dibanding Prancis yang hanya memiliki 528 tank tempur, 6.028 kendaraan lapis baja, 109 artileri self-propelled, 12 artileri derek, dan 13 proyektor roket.
Selain jumlah tentara, hanya di sektor darat jumlah peralatan tempurnya lebih sedikit dari Turki, tapi Prancis kini dikabarkan mendapat lampu hijau untuk menciptakan 'tentara super' yang tentu dapat semakin memperkuat militernya.
Melansir The Sun (9/12/2020), Komite etik kementerian angkatan bersenjata menyetujui proposal dalam laporan baru yang diluncurkan pada hari Selasa, yang mengatakan dalam sebuah laporan bahwa Prancis perlu mengikuti negara-negara yang sudah bekerja untuk menghasilkan tentara super.
Proposal tersebut bertujuan untuk meningkatkan "kapasitas fisik, kognitif, perseptif, dan psikologis," dan memungkinkan pelacakan lokasi atau konektivitas dengan sistem senjata dan tentara lainnya.
Komite telah menguraikan beberapa penelitiannya, yang mencakup obat-obatan untuk membuat pasukan tetap terjaga dalam jangka waktu yang lama dan memerangi stres, dan bahkan operasi untuk meningkatkan pendengaran.
Komite tersebut mengatakan bahwa Prancis perlu mempertahankan "keunggulan operasional angkatan bersenjatanya dalam konteks strategis yang menantang", lapor CNN.