Find Us On Social Media :

Dulu Koar-Koar Ingin Merdeka dari Indonesia, Giliran Sudah Merdeka Xanana Gusmao Malah Ungkap Kondisi Asli Timor Leste Sangat Kacau, Bahkan Sampai Memilih Angkat Tangan

By Afif Khoirul M, Rabu, 2 Desember 2020 | 09:54 WIB

Kolase Xanana Gusmao dan bendera Timor Leste.

Pengunduran dirinya menciptakan kekosongan kekuasaan dan memperburuk krisis di Timor Leste.

 

Kegagalan negara di Timor Leste dapat menimbulkan konsekuensi yang parah bagi keamanan regional.

Menciptakan krisis pengungsi dan menyediakan tempat berlindung yang aman bagi organisasi kriminal dan kegiatan terlarang lainnya.

Meskipun mendapat dukungan internasional yang besar dan uang minyak, negara ini tetap rapuh.

Lebih dari satu dekade setelah kemerdekaan dari negara tetangga Indonesia dan dua intervensi PBB, bekas jajahan Portugis itu tetap menjadi negara yang miskin dan rapuh.

Selama satu dekade Timor Leste adalah penerima bantuan luar negeri tertinggi di dunia, dalam istilah per kapita, dengan Australia, Portugal dan Jepang menanggung sebagian besar tagihan.

Bahkan ketika negara itu, sejak 2007, telah menerima pendapatan yang signifikan dari minyak dan gas di sebesar 2 miliar dollar AS setahun.

Sangat sedikit yang telah menjangkau masyarakat umum sementara infrastruktur negara tetap menjadi salah satu yang terburuk di kawasan dengan pemadaman listrik yang sering terjadi bahkan di ibu kota Dili.

Menurut laporan International Crisis Group Mei 2013, 71 persen tenaga kerja di Timor Leste menganggur atau hanya bekerja secara informal.

Baca Juga: Bukan Bom Atom, Jepang Menyerah dalam Perang Dunia II karena Hal Lain yang Terjadi di Kota dalam Peta Ini