Dituduh Jadi Biang Kerok Krisis Politik Malaysia, Mantan PM Malaysia Mahathir Berikan Jawaban Ini

Tatik Ariyani

Penulis

Intisari-Online.com - Mantan Perdana Menteri Malaysia,Mahathir Mohamad dianggap sebagai biang kerok masuknya Malaysia ke dalam krisis politik Februari lalu.

Menanggapi hal tersebut, Mahathir pun memberikan jawaban.

Mahathir menjawab tudingan mantan politisi Partai Keadilan Rakyat (PKR) Azmin Ali, yang menyebut dia sebagai penggagas koalisi Perikatan Nasional.

Dalam keterangan resminya, politii berjuluk Dr M itu menyebut jika tudingan Azmin itu benar, maka seharusnya dia tak perlu kehilangan posisinya.

Baca Juga: Peduli Tubuhmu; Tidak Hanya Pisang, 15 Makanan Ini Sumber Kalium

"Jika saya yang merencanakannya, mengapa juga saya menolaknya. Saya tentu masih bertahan sebagai perdana menteri atas sepengetahuan Azmin," kata dia.

Justru, lanjut Mahathir, Azmin Ali dan Muhyiddin Yassin mendapatkan banyak keuntungan saat meninggalkan Pakatan Harapan dan membentuk Perikatan.

Mantan PM Malaysia dua periode itu mengingatkan lagi pada Februari, posisi Azmin tengah terancam karena dia hendak disingkirkan oleh Anwar Ibrahim.

Dilansir Malay Mail Senin (30/11/2020), saat itu Anwar secara terbuka mendukung Rafizi Ramli melawan Azmin memperebutkan posisi wakil presiden PKR.

Baca Juga: Penderitanya Sering Tiba-tiba Jatuh Pingsan, Kenali Penyebab Seseorang Alami Darah Rendah, Sering Tanpa Gejala!

Ketika usaha menggoyang Azmin gagal, Mahathir menuturkan muncul video yang menduing menteri di kabinet Muhyiddin itu melakukan perrbuatan tak senonoh.

Segera setelah video itu viral, Azmin yang sudah berada di ujung tanduk mengalami penurunan hubungan secara signifikan dengan Anwar Ibrahim.

Dia kemudian mengeklaim justru Azmin yang membentuk "Langkah Sheraton", manuver politik yang menyebabkan Malaysia jatuh ke dalam krisis.

Dr M melanjutkan, dia mengaku paham mengapa anggota parlemen dari daerah pemilihan Gombak itu memilih membelot ke kubu oposisi.

Menurut Mahathir Mohamad, Azmin berusaha menjegal langkah Anwar menjadi PM Malaysia, yang jelas akan terjadi jika Pakatan Harapan berkuasa.

Sementara di saat bersamaan, Mahathir yakin Azmin sejak lama juga mengincar posisi menjadi orang nomor satu di "Negeri Jiran".

Baca Juga: Tas Berisi Uang Hasil Susah Payah Mengemis Selama 1 Bulan Raib Dijambret, Kakek Tua: Untuk Beli Kain Putih Jangan Sampai Saya Sakit dan Mati

Karena itu di kabinet Muhyiddin, selian menjadi menteri perdagangan internasional dan industri, dia juga menjadi wakil PM.

"Saya juga yakin Azmin-lah yang memprakarsai Langkah Sheraton karena jelas tidak mudah baginya membujuk sembilan anggota parlemen keluar dari dari Pakatan," ujar dia.

Mahathir menyatakan, pemerintahan Pakatan Harapan akhirnya kolaps karena Azmin dan Muhyiddin bersatu sambil membawa gerbong Partai Bersatu.

Mantan PM berusia 95 tahun itu menegaskan, dia tetap pada pendiriannya semula, takkan bekerja sama dengan pihak dari oposisi terutama UMNO (Organisasi Nasional Melayu Bersatu).

Sebelumnya dalam wawancara dengan The Star, Azmin mengeklaim Mahathir merupakan biang kerok yang menyebabkan "Negeri Jiran" jatuh ke dalam krisis.

Kejatuhan Malaysia disebabkan karena secara mengejutkan pada 24 Februari, Mahathir Mohamad memutuskan untuk mengundurkan diri.

Padahal dalam pertemuan di Sheraton, sejumlah anggota parlemen sudah siap mengusung sang politisi gaek itu jika menyetujuinya.

Ardi Priyatno Utomo

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Disebut Biang Kerok Krisis Politik Malaysia, Ini Jawaban Mahathir"

Baca Juga: Kabar Baik untuk Penderita Gangguan Ginjal, Begini Cara Kembalikan Kinerja Ginjal dengan Pakai Dua Bahan Ini

Artikel Terkait