Tragis, Hanya 20 Menit Telat Dijemput Ibunya, Anak Usia 7 Tahun Ini Ditemukan Tak Bernyawa di Dalam Kantong Plastik, 'Ada Bekas-bekas Penyiksaan'

Mentari DP

Penulis

Intisari-Online.com - Seorang anak berusia 7 tahun bernamaFatima Cecilia Aldrighett Anton dilaporkan hilang pada 11 Februari 2020.

Saat itu, dia sedangmenunggu keluarganya saat selesai sekolah. Tapi seorang perempuan tak dikenal membawanya.

Juru bicara Kejaksaan Mexico City (FGJCM), Ulises Lara, memastikan identitas jenazah kecil itu sesudah melakukan pemeriksaan genetik.

Baca Juga: Jangan Coba-coba Panaskan Kembali 6 Jenis Makanan Ini, Kita Bisa Alami Hal Mengerikan Setelah Melakukannya

Hari Rabu (18/2/2020), kepolisian berhasil menangkap sepasang pria dan wanita tersangka penyiksan dan pembunuhan ini setelah mendapat petunjuk dari warga.

Dijemput orang tak dikenal

Menurut media setempat, Fatima menunggu 20 menit saat ibunya yang seharusnya menjemput terjebak kemacetan lalu lintas.

Saat itulah ia dijemput seorang perempuan tak dikenal yang mengajaknya pergi.

Keluarga kemudian melaporkan ke polisi, tetapi pencarian baru bisa dilakukan apabila kehilangan sudah mencapai 24 jam.

Baca Juga: Tragisnya Nasib Wanita Budak Nafsu Ini, Sudah Dipaksa Tidur dengan 20 Pria Setiap Malamnya, Dia Juga Harus Menyaksikan Eksekusi Pembunuhan, 'Aku Ingin Berteriak Tapi Tak Bisa'

Sesudah itu, beberapa hari keluarga, kepolisian dan warga sekitar mencari Fatima.

Sampai hari Sabtu, 15 Februari, warga di Tulyehualco di sebelah selatan Mexico City menemukan jenazah gadis kecil terbungkus kantong plastik sampah.

Sesudah diadakan pemeriksaan genetik, dipastikan bahwa itu adalah jenazah Fatima.

Rekaman CCTV

Tragedi yang menimpa terhadap Fatima dimulai ketika ia menunggu keluarganya untuk menjemputnya di luar sekolah tanggal 11 Februari ketika seorang perempuan mendekatinya.

Perempuan itu lalu menggandeng tangannya dan berdua mereka jalan.

Saat-saat ini terekam lewat kamera di ruang keamanan Secretariat of Citizen Security, yang diedarkan hari Senin (17/2/2020).

Rekaman ini memperlihatkan perempuan dan seorang gadis kecil berjalan perlahan melalui beberapa ruas jalan.

Rute lengkap perjalanan tak bisa diketahui karena beberapa kamera di wilayah itu tidak berfungsi.

Polisi menemukan rumah yang dimasuki si perempuan dan Fatima. Penghuni rumah itu diinterogasi polisi.

Rekaman inilah petunjuk paling akhir tentang Fatima.

Baca Juga: Kebenciannya Terhadap Iran Sudah Mendarah Daging, Sebelum Lengser, Trump Berencana Berikan 'Pukulan Telak' Ini pada Iran, Langsung Bisa Sebabkan Perang Besar

Penangkapan

Rekaman CCTV ini kemudian disebarkan oleh pihak berwenang, dan polisi akhirnya berhasil mengidentifikasi perempuan di dalam rekaman berkat petunjuk dari pemilik pondokan yang disewa oleh si perempuan.

Sebuah apartemen di Xochimilco, tak jauh dari lokasi kediaman Fatima kemudian dirazia oleh polisi.

Si tersangka telah meninggalkan apartemen tersebut, tetapi ada beberapa benda di sana yang menghubungkan dengan pembunuhan Fatima seperti foto, sepatu dan kaos Fatima serta pakaian yang digunakan tersangka pada saat penculikan terjadi.

Polisi sempat menawarkan hadiah dua juta peso (Rp1,4 miliar) bagi yang bisa memberi informasi kepada polisi mengenai tersangka yang diduga berusia antara 42-45 tahun itu.

Foto para tersangka kemudian diumumkan oleh pihak kejaksaan.

Rabu sekitar pukul 15 waktu setempat, polisi menggunakan drone untuk melakukan pencarian tersangka dan berhasil menemukan mereka, menurut laporan koran El Universal.

Wali KotaMeksikoCity, Claudia Sheinbaum, memastikan penangkapan ini dalam cuitannya.

"Tersangka pelaku pembunuhan terhadap anak perempuan Fatima Cecilia [Aldrighett] ditahan di sebuah kota dekat negara bagianMeksikoberkat bantuan Garda Nasional," katanya.

Keadilan untuk Fatima

Peristiwa kriminal ini membuat marah wargaMeksiko.

Sejak minggu lalu, terjadi kampanye intensif untuk menemukan gadis kecil ini.

Baca Juga: Pernah Dituduh Sebagai Pencipta Virus Corona, Mendadak Bill Gates Kembali Prediksi Kapan Pandemi Berikutnya Terjadi, 'Tidak Terlalu Merusak Tapi...'

Tagar #Fatima dan #JusticiaparaFatima menjadi viral di Twitter, terutama sejak jenazah gadis ini ditemukan.

Ratusan unggahan muncul seiring kritik keras kepada pihak berwenang di ibu kotaMeksikoini.

Frustrasi karena lambat

Banyak yang mempertanyakan lambatnya Kejaksaan menangani kasus ini.

Pihak keluarga Fatima menyesalkan bahwa mereka harus menunggu 24 jam sebelum pencarian dilakukan.

Menurut keluarga, saat-saat menunggu itu lah saat yang sangat kritis.

"Jika mereka menerima laporan kami dan mendukung lebih awal, anakku mungkin masih hidup," kata ibunda Fatima, Magdalena Anton.

"Mereka tak menerima laporan di hari yang sama dengan hilangnya anak, dan kami harus menunggu hari berikutnya," katanya kepada media setempat.

Pejabat walikota Kota Meksiko, Claudia Sheinbaum, mengatakan provost akan melakukan proses penyelidikan internal terhadap kejaksaan sehubungan kasus ini.

"Harus ada penyelidikan dan membuat segalanya jelas apa yang terjadi di awal kasus ini, serta membuat perubahan apabila diperlukan," katanya.

"Ia mungkin saja ditemukan hidup".

Menurut protokol di sekolah, sebenarnya jika seorang anak tak dijemput oleh keluarga yang diberi kewenangan, maka seharusnya anak itu diserahkan kepada pelayanan umum agar dijaga.

Keluarga Fatima berkeras bahwa peristiwa ini bisa dicegah.

(Tariden Turnip)

(Artikel ini telah tayang ditribun-medan.comdengan judul "Penculikan Bocah 7 Tahun, Telat 20 Menit Dijemput, Fatima Diculik, Ditemukan jadi Mayat")

Baca Juga: Susi Pudjiastuti Pernah Sindir Sebelum Edhy Prabowo Jadi Tersangka Suap,Ini Perbedaan Aturan Ekspor Benih Lobster Era Susi dan Edhy, 'DiaMenteri Tapi Rugikan Nelayannya'

Artikel Terkait