Find Us On Social Media :

Kisah di Balik Tren Jual Keperawanan: Uang, Keuntungan dan Hidup Mapan

By Tatik Ariyani, Selasa, 1 Mei 2018 | 09:30 WIB

Intisari-Online.com - Tren menjual keperawanan akhir-akhir ini sedang marak di beberapa negara, seperti Jerman, Perancis, Rumania dan negara lainnya.

Motif dari menjual keperawanan ini pun beragam, ada yang beralasan untuk membiayai kuliah, membantu perekonomian keluarga, bahkan ada pula yang hanya ingin mendapat uang untuk berpergian.

Tarif yang ditawarkan pun tak main-main, nominalnya bisa mencapai £ 1 juta (sekitar Rp38 miliar).

Para wanita yang menawarkan dirinya pun dibilang masih sangat muda, mulai 18 tahun.

Baca Juga: Tahukah Anda? Secara Empiris Durian Ampuh 'Mengobati' Rematik

Baca Juga: (Video) Pengantin Ini Ditembak di Pesta Pernikahannya, Tewas Diiringi Musik dan Tawa Para Tamu

Biasanya, pelanggan yang mengikuti pelelangan berasal dari para pebisnis kaya.

Jasmine (20) dari Paris menawarkan keperawanannya dengan tarif £ 1 juta (sekitar Rp19 miliar) dengan tujuan membantu perekonomian keluarga, berkeliling dunia dan memulai bisnis sendiri.

Aleexandra Kefren (18) dari Rumania menjual keperawanannya pada tahun 2016 dengan tarif sebesar £ 1,7 juta (sekitar Rp33 miliar) dan dia tidak peduli keluarga tidak lagi mengakui dirinya jika melakukan tindakan tersebut.

Baca Juga: Nenek 70 Tahun Ini Selama 28 Tahun Tak Mengonsumsi Gula, Kini Lihatlah Hasilnya yang Sungguh Luar Biasa

Giselle (19) model dari Amerika menjual keperawanannya dengan harga £ 1 juta untuk membayar biaya kuliah dan bepergian.

Adalah Cinderella Escort, sebuah agensi yang menaungi para perawan yang ingin menjual keperawanannya untuk sejumlah uang.

Dua orang yang mengatur pelelangan adalah Aleexandra Kefren dan Giselle yang keduanya juga telah menjual keperawanan mereka pada agensi yang sama.