Find Us On Social Media :

Kasus Corona di Negaranya Jadi yang Tertinggi Kedua di Asia Tenggara, 5000 Petugas Kesehatan Ini Malah Pilih 'Kabur' ke Luar Negeri

By Ade S, Senin, 23 November 2020 | 13:51 WIB

Tenaga kesehatan (Nakes) Hong Kong yang bekerja 8 jam tanpa istirahat

“Kami mulai hanya dengan batasan 5.000 jadi kami tidak akan kehabisan (tenaga medis), tapi ini mungkin akan meningkat pada akhirnya,” kata Bello.

Tahun lalu, hampir 17.000 perawat menandatangani kontrak kerja di luar negeri berdasarkan data dari Komisi Pendidikan Tinggi dan Administrasi Pekerjaan Luar Negeri Filipina.

Pemerintah pada April melarang perawat, dokter, dan pekerja medis lainnya pergi, dengan alasan mereka dibutuhkan untuk memerangi krisis virus corona di rumah.

Baca Juga: Lobi-lobi Jokowi Demi Dapatkan Akses Vaksin Covid-19 Dibuka Bagi Semua Negara, Berikut Caranya

Ribuan petugas kesehatan, yang menyebut diri mereka "priso-nurses", telah mengimbau pemerintah untuk mengizinkan mereka mengambil pekerjaan di luar negeri, Reuters melaporkan pada bulan September. Para perawat mengatakan bahwa mereka merasa dibayar rendah, dihargai rendah, dan tidak terlindungi di Filipina.

Sementara pencabutan larangan perjalanan merupakan “perkembangan yang disambut baik,” Maristela Abenojar, Presiden Filipino Nurses United, menantang pemerintah untuk memenuhi komitmennya untuk memberikan gaji dan tunjangan yang lebih baik jika mereka ingin mereka tetap tinggal.

Petugas kesehatan Filipina berada di garis depan pandemi di rumah sakit di Amerika Serikat, Eropa, dan Timur Tengah serta di rumah.

Baca Juga: Covid Hari Ini 21 November 2020: Ada 493.308 Kasus di Tanah Air, Sekolah Dibuka Lagi Tahun 2021, Tapi Pemerintah Harus Pastikan Hal Ini