Find Us On Social Media :

Baru Saja Berdamai, Pasukan Azerbaijan Masuki Distrik Pertama Separatis Armenia di Perbatasan Nagorno-Karabakh, Ada Apa?

By Tatik Ariyani, Sabtu, 21 November 2020 | 11:59 WIB

Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev

Dalam pidato nasionalnya Aliyev berjanji kepada orang Azerbaijan bahwa akan kembali ke tanah leluhur di Aghdam.

UNESCO pada Jumat (20/11/2020) mengatakan Direktur Jenderal Audrey Azoulay dalam pertemuan dengan perwakilan Armenia dan Azerbaijan mengusulkan misi lapangan awal untuk memastikan perlindungan situs warisan budaya.

Kementerian kesehatan Armenia mengatakan awal pekan ini bahwa lebih dari 2.400 pejuang negara itu tewas dalam pertempuran itu. Azerbaijan belum mengungkapkan korban jiwa militernya.

Kesepakatan untuk menyerahkan wilayah yang disengketakan memicu krisis politik di Armenia dengan oposisi membanjiri jalan-jalan ibu kota Yerevan dan menyerukan pengunduran diri Perdana Menteri Nikol Pashinyan.

Kepresidenan mengumumkan penggantian Menteri Pertahanan David Tonoyan, yang menjelaskan pengunduran dirinya sebagai bagian dari upaya untuk mengurangi ketegangan.

Polisi Armenia mengatakan telah menahan 25 pengunjuk rasa pada unjuk rasa di Yerevan di mana para demonstran yang menyerukan agar Pashinyan mundur membentuk rantai manusia dan memblokir jalan-jalan utama.

Peran penting Rusia dalam penyelesaian tersebut telah mengesampingkan pemain internasional Amerika Serikat dan Prancis, yang menjadi perantara gencatan senjata pada 1990-an tetapi gagal memberikan resolusi jangka panjang.

Selama konflik terakhir, Prancis, Amerika Serikat, dan Rusia berusaha menengahi tiga gencatan senjata terpisah yang gagal karena Armenia dan Azerbaijan menuduh yang lain melakukan pelanggaran.

Baca Juga: Tak Main-main Saingi Raptor AS Jet Siluman F-22, China Produksi Jet Siluman J-20, Mana yang Lebih Hebat?