Pada 17 Desember 2002, parlemen Timor Leste meratifikasi Perjanjian Laut Timor.
Sembilan puluh persen dari pendapatan seharusnya masuk ke penguasa baru Timor Leste, sisanya akan diberikan kepada mitra Australia mereka.
Pecahnya kerusuhan menyebabkan mereka menangguhkan pemungutan suara dari tanggal 11 Desember hingga 17 Desember 2002.
Saat ini hanya ConocoPhillips yang menguasai satu-satunya pembangunan di lapangan Bayu-Undan di Celah Timor.
Pabrik yang sedang dikerjakan dengan biaya 1,7 miliar dollar AS di Darwin, Australia untuk memurnikan minyak dan gas serta memasok kebutuhan energi Tokyo Electric Power dan Tokyo Gas selama 17 tahun setelah pabrik dibangun.
Shell, Osaka Gas dan Woodside Energy juga memiliki kepentingan dalam pengembangan bidang minyak dan gas ini.