Find Us On Social Media :

Masa Jabatan Tinggal 2 Bulan, Trump Masih Saja Ngeyel Berniat Serang Situs Utama Nuklir Iran, Tapi Batal

By Tatik Ariyani, Selasa, 17 November 2020 | 13:57 WIB

Donald Trump dan Qasem Soleimani.

Mengutip Reuters, Trump telah menghabiskan empat tahun masa kepresidenannya dengan terlibat dalam kebijakan agresif terhadap Iran, menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran pada 2018 yang dinegosiasikan oleh pendahulunya dari Partai Demokrat, Barack Obama, dan menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap berbagai macam target Iran.

Permintaan Trump untuk opsi penyerangan datang sehari setelah laporan pengawas PBB menunjukkan Iran telah selesai memindahkan aliran pertama sentrifugal canggih dari pabrik di atas tanah di situs pengayaan uranium utamanya ke pabrik bawah tanah, dalam pelanggaran baru kesepakatan nuklir 2015 dengan kekuatan utama.

Alireza Miryousefi, juru bicara misi Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, mengatakan program nuklir Iran murni untuk tujuan damai dan penggunaan sipil dan kebijakan Trump tidak mengubah itu.

"Namun, Iran telah terbukti mampu menggunakan kekuatan militernya yang sah untuk mencegah atau menanggapi setiap petualangan melankolis dari penyerang mana pun," tambahnya seperti yang dikutip Reuters.

Stok 2,4 ton uranium pengayaan rendah Iran sekarang jauh di atas batas kesepakatan 202,8 kg.

Baca Juga: Pria yang Diyakini Sebagai Letnan Tertinggi Al-Qaeda Ini Telah Dibunuh di Iran oleh Israel, Tapi Iran Justru Mengelak dengan Alasan Ini