"Itulah kenapa saya harus mengambil alih peran menteri keuangan dan mengusulkan kebijakan untuk mengangkat ekonomi negara," paparnya.
Perbedaan pandangan Mahathir dan Anwar Ibrahim soal cara menyelamatkan ekonomi "Negeri Jiran" itu disebut menjadi awal mula perseteruan mereka.
Pendiri Partai Pejuang itu mengatakan, saat itu Anwar begitu condong pada saran yang diajukan Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF).
"Saya katakan kepadanya jika kami mengikuti cara dua lembaga itu, kami tak punya cukup dana untuk membayar gaji. Tapi dia masih bersikeras," keluhnya.
Dalam kesempatan tersebut, mantan PM Malaysia periode 1981 sampai 2003 dan 2018-2020 itu menekankan dia dan partainya bukan bagian dari pemerintahan baru Anwar.