Yang paling penting dari keuntungan ini adalah bahwa gerbang Turki ke Republik Turki dibuka dengan jalan penghubung antara Nakhchivan dan Azerbaijan.
Ini adalah titik balik yang luar biasa penting karena Turki akan mendapatkan keuntungan dari keuntungan politik dan ekonomi tidak hanya dalam jangka pendek tetapi juga dalam jangka panjang.
Saat ini dipastikan pasukan Turki dan Rusia akan bersama-sama bertugas di pusat kendali dan pengawasan bersama, yang posisinya akan ditentukan oleh Azerbaijan.
Namun, selain perjanjian yang ditandatangani oleh menteri pertahanan Turki dan Rusia, modalitas tentang fungsi pasukan penjaga perdamaian gabungan akan diputuskan setelah negosiasi antara delegasi Rusia dan Turki.
Para pecundang lainnya dalam proses tersebut tidak diragukan lagi adalah Prancis dan AS, yaitu wakil ketua Organisasi untuk Keamanan dan Kerja Sama (OSCE) Minsk Group lainnya, selain Rusia, yang seharusnya mengambil bagian dalam penyelesaian Nagorno- Masalah Karabakh.
Prancis tanpa syarat telah menyatakan dirinya sebagai pelindung Armenia berkat politik ceroboh Presiden Emmanuel Macron.
Padahal, ia gagal bertindak sebagai pelindung dan tampak lemah serta menjadikan dirinya tidak relevan dengan cara yang tidak akan dilupakan oleh generasi masa depan Azerbaijan.
Meskipun AS menengahi perjanjian gencatan senjata, itu tidak berlangsung bahkan satu jam ketika Armenia menyerang segera setelahnya.