Di antara mereka yang terbunuh ada 15 anak laki-laki yang diambil dari ritual inisiasi laki-laki.
Mayatnya ditemukan, di lapangan tersebut, setelah para pemberontak itu, mengubah lapangan tersebut menjadi arena pembantaian.
Ini adalah pembantaian terbaru yang terjadi di Mozambik.
Sementara gelombang kekerasan jihadis di negara Afrika Timur semakin merajalela, termasuk di kawasan tersebut.
Pada bulan April tahun ini, 50 orang muda juga dibunuh dan dipenggal karena "tidak masuk Islam".
Pada awal November, sembilan orang lainnya dipenggal di provinsi Cabo Delgado.
Stasiun RT mengutip statistik yang menunjukkan bahwa lebih dari 2.000 orang telah tewas sejak pemberontakan dimulai di Mozambik pada 2017.