Penulis
Intisari-Online.com - Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Joe Biden berjanji akan segera mencabut larangan bepergian yang diterapkan pemerintahan presiden AS Donald Trump di hari pertamanya menjabat.
Dia berjanji akan mencabut larangan perjalanan yang diterapkan Trump itu dari 13 negara, yang mayoritas berpenduduk Muslim ataupun berkebangsaan Afrika.
Melansir Aljazeera, Minggu (8/11/2020) pada Oktober lalu Biden sempat berjanji untuk mendorong para politisi pembuat UU untuk memerangi meningkatnya kejahatan rasial di AS.
"Sebagai presiden, kelak saya akan bekerja sama dengan Anda untuk mengoyak racun kebencian dari masyarakat kita agar bisa menghormati kontribusi Anda untuk mencari gagasan-gagasan Anda."
"Pemerintahan saya akan hadir sebagai Amerika dengan Muslim Amerika melayani di setiap tingkatan," ujar Biden.
Dia juga menambahkan janjinya, "Di hari pertama (menjabat) saya akan mengakhiri aturan inkonstitusional Trump yang melarang Muslim."
Janji-janji Biden untuk komunitas Muslim
Melalui situs Joe Biden, berikut ini beberapa program yang akan dilakukan Biden terhadap komunitas Muslim AS dan dunia.
Baca Juga: Menang Perang di Nagorno-Karabakh, Begini Taktik Azerbaijan Lawan Armenia, Simak Logika Militernya!
1. Mengakhiri larangan perjalanan negara mayoritas muslim di hari pertama menjabat.
2. Memerintahkan Departemen Kehakiman untuk fokus menambahkan sumber daya dalam memerangi kejahatan rasial berbasis agama.
3. Memastikan berbagai suara Muslim-Amerika didengar di pemerintahan Biden.
4. Memperluas layanan perawatan kesehatan untuk Muslim Amerika terlepas dari pendapatan ataupun ras mereka.
5. Melakukan investasi dalam mobilitas perekonomian Muslim Amerika dengan meningkatkan upah minimum federal sebanyak 15 dollar AS, memperkuat sektor publik dan swasta serta mengatasi kesenjangan pendapatan.
6. Mengecam pelanggaran hak asasi manusia (HAM) secara global termasuk terhadap Muslim Uyghur di China dan Muslim Rohingya di Burma.
Selama masa kampanye pemilihan, Trump selalu menuduh Biden yang ingin mengakhiri semua larangan terhadap muslim termasuk dari wilayah ekstremis, ingin 'memasukkan orang yang akan berbuat teror' kepada AS.
Muslim AS akan didengar, diberi tempat di pemerintahan
Ketika menang pemilihan presiden AS, Biden diberi ucapan selamat oleh pihak Advokasi dan hak-hak sipil Muslim terbesar di AS (CAIR).
Pihak CAIR berharap Biden akan menepati janji-janji kampanyenya.
Direktur Eksekutif Nasional CAIR Nihad Awad mengatakan, " Presiden terpilih Biden telah berjanji untuk mengakhiri larangan terhadap muslim pada hari pertamanya menjabat, termasuk (adanya) muslim di tiap tingkat pemerintahannya dan mengatasi masalah diskriminasi rasial juga agama."
Menurut Awad, organisasinya akan bergabung dengan organisasi muslim AS lain untuk memastikan janji-janji itu terimplementasi di masa pemerintahan Biden.
Sebelumnya, pada tahun 2017 ketika Trump pertama kali menjabat sebagai presiden, Trump langsung membuat larangan perjalanan untuk 7 negara dengan mayoritas muslim untuk masuk ke Amerika Serikat. Larangan itu bisa dengan mudah dicabut atau dibatalkan karena keluar atas perintah eksekutif presiden.
Namun, menurut para ahli kebijakan, tuntutan hukum dari kaum konservatif dapat menunda adanya proses pencabutan tersebut.
Tak hanya karena beragama mayoritas Islam, beberapa negara juga terkena larangan perjalanan karena diskriminasi rasial dan kepentingan.
Beberapa negara yang sudah terkena larangan perjalanan di antaranya Iran, Libya, Somalia, Suriah, Yaman, Venezuela, Korea Utara, Nigeria, Sudan, Myanmar, Kyrgyzstan, Tanzania, dan Eritrea.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Apa Saja Janji-janji Joe Biden terhadap Muslim Amerika dan Dunia?"