Profesor di Pusat Penelitian Radikal Bebas Universitas Otago, Magreet Vissers, yang memiliki spesialisasi dalam penggunaan vitamin C untuk mengobati penyakit, mengatakan, menganjurkan vitamin C intravena dosis 30 gram untuk mencegah Covid-19 merupakan anjuran yang bodoh.
“Ini satu langkah di atas menyuntik diri Anda dengan pemutih. Ini mungkin tidak berbahaya, tapi tidak akan membuat Anda tetap aman,” kata Vissers dikutip dari Australian Associated Press.
Menurutnya, dosis sekitar 6-10 gram vitamin C setiap hari dapat bermanfaat bagi orang yang sakit kritis.
Vissers mengatakan pada umumnya orang dapat mempertahankan tingkat kejenuhan vitamin C melalui makanan yang sehat. Namun, mengonsumsi vitamin C dosis tinggi secara intravena tidak akan membantu tubuh melawan Covid-19.
Profesor Mary-Louise McLaws, ahli epidemiologi dan peneliti di Universitas New South Wales, mengatakan tidak ada bukti bahwa mengonsumsi vitamin C dalam dosis besar secara intravena dapat menghentikan penyebaran Covid-19.
Menurutnya, dikutip dari Australian Associated Press, ada bukti bahwa penggunaan suntik vitamin C dapat membantu orang dengan pneumonia yang disebabkan oleh Covid-19. (Nikita Yulia Ferdiaz)
Artikel ini telah tayang di GridHealth.id dengan judul “Sangat Dibutuhkan saat Pandemi Covid-19, Benarkah Suntik Vitamin C Dosis Tinggi Dapat Bunuh Virus Corona?”
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari