Dalam beberapa tahun terakhir, sebuah perusahaan listrik besar China mulai mendanai pelabuhan laut dalam raksasa, bagian dari rute perdagangan maritim yang dirancang untuk menjangkau dari Shanghai ke Rotterdam.
Pengembang yang berbasis di Foshan memasang pulau-pulau buatan di lepas pantai negara yang suatu saat mungkin menampung hampir 1 juta orang, termasuk warga negara China.
Tetapi ternyata Najib melakuka korupsi besar-besaran, dia dituduh menandatangani kesepakatan buruk dengan China, dan meyeretnya ke dalam utang 250 miliar dollar AS (Rp3674 triliun).
Dengan keuangan yang amburadul, Mahathir yang takut Malaysia bangkrut menangguhkan dua proyek China untuk membantu negaranya menghemat uang.
Proyek Belt and Road Initiative (BRI) China telah menghabiskan setidaknya 500 miliar dollar AS untuk membangun infrastruktur utamanya pada jalur pedagangan dunia.