Find Us On Social Media :

Padahal Embargo Senjata PBB Terhadap Iran Telah Berakhir, Tapi AS Tak Akan Berhenti Bikin Iran Menderita, Beri Ancaman Ini pada Negara yang Jual Senjata pada Iran

By Tatik Ariyani, Senin, 19 Oktober 2020 | 08:31 WIB

Mike Pompeo

Intisari-Online.comIran mengatakan embargo lama PBB atas penjualan senjata ke dan dari republik Islam itu berakhir pada Minggu (18/10/2020), yang sejalan dengan kesepakatan nuklir penting pada 2015 dengan kekuatan dunia yang telah ditarik Washington.

Teheran, yang sekarang dapat membeli senjata dari Rusia, China, dan tempat lain, memuji perkembangan tersebut sebagai kemenangan diplomatik atas musuh bebuyutannya, Amerika Serikat, yang telah mencoba untuk mempertahankan pembekuan penjualan senjata yang tidak terbatas.

"Mulai hari ini, semua pembatasan pada transfer senjata, kegiatan terkait dan layanan keuangan ke dan dari Republik Islam Iran...semuanya otomatis dihentikan," kata kementerian luar negeri Iran yang dilansir dari AFP pada Minggu (18/10/2020).

Embargo penjualan senjata konvensional ke Iran akan mulai berakhir secara bertahap mulai Minggu (18/10/2020), di bawah ketentuan resolusi PBB yang memberkati kesepakatan nuklir 2015 antara republik Islam dan kekuatan dunia.

Baca Juga: Wah, Ternyata Akan Ada Hikmahnya Buat Indonesia Jika Biden Kalahkan Trump di Pilpres AS, Apa Itu?

"Mulai hari ini, Republik Islam dapat memperoleh senjata dan peralatan yang diperlukan dari sumber mana pun tanpa batasan hukum, dan hanya berdasarkan kebutuhan pertahanannya," kementerian menambahkan dalam pernyataan yang dikirim di Twitter.

Ia menegaskan bahwa di bawah persyaratan kesepakatan, yang dilakukan dengan Amerika Serikat, China, Inggris, Perancis, Jerman dan Rusia, "pencabutan pembatasan senjata dan larangan perjalanan dirancang untuk menjadi otomatis tanpa diperlukan tindakan lain.

Namun, rupanya AS tidak menyerah dengan itu semua.

AS tetap bersikeras melarang negara lain untuk menjual senjata ke Iran dengan ancaman sanksi.

Baca Juga: Tentaranya Terkepung Disebut Sebagai Kabar Palsu, Azerbaijan Klaim Tentaranya Lebih Superior Dibandingkan Armenia: Situasinya Sangatlah Berbeda