Find Us On Social Media :

Sebelum Tragedi Santa Cruz 1991: Pemerintah Indonesia Gagalkan Kunjungan Portugal Gara-gara Wartawan Ausralia Ini, Memicu Kemarahan Kelompok Pro-Kemerdekaan Timor Leste

By Khaerunisa, Sabtu, 17 Oktober 2020 | 20:45 WIB

Bendera Timor Leste.

Intisari-Online.com - Pada 12 November 1991, orang-orang pro-kemerdekaan Timor Leste berjalan dari gereja St Antonio Padua di Motael Dili menuju pemakaman Santa Cruz sebagai aksi protes dipicu oleh kematian Sebastiao Gomes.

Sebastio Gomes sendiri merupakan seorang pemuda anggota kelompok pro-Kemerdekaan Timor Leste yang tewas ditembak mati tentara Indonesia sekitar dua minggu sebelumnya.

Ketika berjalan kaki untuk protes tersebut, mungkin ratusan orang tersebut tak mengetahui peristiwa apa yang menanti mereka.

Sebuah kekacauan terjadi tak lama setelah para pendemo sampai di Pemakaman Santa Cruz.

Baca Juga: Cerita Pemuda Timor Leste yang Selamat dari Peristiwa Pembantaian Santa Cruz, Peluru Masih Bersarang di Pinggangnya Tapi Takut Dioperasi oleh Anak Tentara Indonesia

Tiba-tiba datang rentetan tembakan, sementara pendemo di bagian belakang roboh, yang lain bubar lari tunggang-langgang.

Suasana pemakaman Santa Cruz berubah mencekam dan menjadi pertumpahan darah.

Itulah yang kini dikenal sebagai Tragedi Santa Cruz atau Pembantaian Santa Cruz 1991.

Rupanya sebelum peristiwa tersebut, lebih dulu terjadi konfrontasi antara aktivis pro-integrasi dan kelompok pro-kemerdekaan Timor Leste usai digagalkannya kunjungan Portugal oleh pemerintah Indonesia saat itu.