Find Us On Social Media :

Dianggap Remeh, Armenia Kirim Serangan Rudal ke Azerbaijan, Puluhan Warga Tertimpa Bangunan hingga Kehilangan Kaki dan Tangan, 'Tidak Jelas Mereka Tewas atau Hidup'

By Mentari DP, Sabtu, 17 Oktober 2020 | 14:30 WIB

Perang Azerbaijan-Armenia.

Sekitar waktu yang sama di kota Mingecevir, satu jam perjalan ke utara Ganja, AFP mendengar suara ledakan besar yang menggetarkan gedung-gedung.

Mingecevir dilindungi oleh sistem pertahanan misil karena ada bendungan strategis di sana, dan belum diketahui apakah misil itu hancur di udara atau menghantam daratan.

Kementerian Pertahanan Azerbaijan mengatakan, Mingecevir diserang tapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Seorang pejabat Azerbaijan berkata, rudal kedua menghantam distrik industri Ganja secara terpisah pada waktu yang bersamaan.

Akan tetapi tidak ada rincian lebih lanjut tentang serangan kedua itu.

Perang Azerbaijan-Armenia akibat konflik di Nagorno-Karabakh yang telah berlangsung puluhan tahun, kembali pecah pada 27 September.

Wilayah pegunungan barat Azerbaijan tetap berada dalam kendali separatis etnis Armenia sejak gencatan senjata 1994, yang mengakhiri perang 6 tahun dan menewaskan 30.000 orang.

Eskalasi saat ini adalah yang paling mematikan dan terlama sejak perang itu.

Penembakan di Stepanakert dan serangan di Ganja terjadi usai seruan bersama dari Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Rabu (14/10/2020) untuk "mengakhiri pertumpahan darah sesegeran mungkin".

(Aditya Jaya Iswara)

(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Serangan Rudal Armenia Bergeser ke Tengah Azerbaijan, 2 Kota Meledak")

Baca Juga: Perang Nuklir Bisa Pecah Kapan Saja, Angkatan Darat AS Punya Senjata Khusus untuk Hadapi Rusia Bahkan China, Medan Perang Bisa Berubah dalam Sekejab, 'Lalu Musuh Kami Akan Dilema'