Find Us On Social Media :

Kronologi Lengkap Kisah Tragis Elisabeth Fritzl yang 24 Tahun Disekap dan Kerap Diperkosa Ayahnya hingga Lahirkan 7 Anak

By Tatik Ariyani, Jumat, 16 Oktober 2020 | 20:47 WIB

Elisabeth Fritzl saat berumur 16 tahun.

Tidak diketahui berapa lama Josef Fritzl berniat untuk menahan putrinya di ruang bawah tanah. 

Namun, pada 2008, salah satu anak di ruang bawah tanah jatuh sakit, dan menjadi awal pembebasannya.

Elisabeth memohon pada ayahnya untuk mengizinkan putrinya yang berusia 19 tahun, Kerstin, untuk mendapatkan perawatan medis karena sakit kritis.

Dengan enggan, Josef setuju untuk membawanya ke rumah sakit. 

Dia mengeluarkan Kerstin dari ruang bawah tanah dan memanggil ambulans, mengklaim bahwa dia memiliki catatan dari ibu Kerstin yang menjelaskan kondisinya.

Selama seminggu, polisi menanyai Kerstin tentang informasi apa pun tentang keluarganya kepada publik. 

Secara alami, tidak ada yang didapat karena tidak ada keluarga untuk dibicarakan.

Polisi akhirnya menjadi curiga terhadap Josef dan membuka kembali penyelidikan atas hilangnya Elisabeth Fritzl. Mereka mulai membaca surat-surat yang diduga dari Elisabeth.

Pada 26 April 2008, Josef melepaskan Elisabeth dari ruang bawah tanah untuk pertama kalinya dalam 24 tahun.

Elisabeth segera pergi ke rumah sakit untuk melihat putrinya di mana staf rumah sakit memberi tahu polisi tentang kedatangan seorang wanita yang dianggap mencurigakan.

Malam itu, Elisabeth ditahan untuk ditanyai tentang penyakit putrinya dan kisah ayahnya. 

Setelah membuat janji polisi bahwa dia tidak akan pernah bertemu ayahnya lagi, Elisabeth Fritzl menceritakan kisah pemenjaraannya yang 24 tahun.

Dia menjelaskan bahwa ayahnya menahannya di ruang bawah tanah dan dia melahirkan tujuh anak. 

Dia menjelaskan bahwa Josef adalah ayah dari ketujuh anaknya dan bahwa dia akan turun pada malam hari, membuat dia menonton film porno dan kemudian memperkosanya. 

Elisabeth menjelaskan bahwa dia telah melecehkannya sejak dia berusia 11 tahun.

Baca Juga: Datang Bak Pahlawan Ketika Timor Leste Merdeka, Ternyata Australia Aslinya 'Bermuka Dua', Awalnya Dukung Penuh Indonesia Gempur Timor Leste, Tetapi Akhirnya Malah Berbalik Arah