Sangat Risih Diganggu Indonesia Saat di Timor Leste, Australia Ternyata Pernah Geram Pada Indonesia Sampai Siapkan Pesawat F-111 Untuk Mengebom Jakarta, Tetapi Dibatalkan Gara-gara Hal Ini

Afif Khoirul M

Penulis

Salah satunya yang cukup mengganggu Australia adalah kapal selam TNI AL yang terus melakukan patroli di wilayah perbatasan.

Intisari-online.com -Seperti yang kita ketahui, Indonesia dan Australia memiliki hubungan diplomatik yang naik turun.

Sementara itu, diketahui, Australia pernah bersitegang dengan Indonesia pada saat kasus Timor Timur (sekarang Timor Leste).

Pada saat itu, kehadiran Alutsista TNI di wilayah perbatasan menggambarkan betapa kekuatan TNI pada saat itu.

Salah satunya yang cukup mengganggu Australia adalah kapal selam TNI AL yang terus melakukan patroli di wilayah perbatasan.

Baca Juga: Mendadak Xi Jinping Umumnya pada Tentaranya Untuk Siap Perang, Ternyata Saat Ini China Dalam Ancaman Serius dari Negara Musuh Ini Habis Boyong Senjata Canggih dari AS

Hal itu menyebabkan desas-desuspenyerangan oleh Australia ke Ibu Kota Indonesia itu dimulai dari mendaratnya pasukan PBB pimpinan Australia dan Selandia Baru di Bumi Lorosae.

Takut adanya ancaman berbahaya saat mendaratnya interfect di Timor Timur, Australia melakukan persiapan mengamankan pendaratan dengan tekanan politis juga militer.

Salah satunya adalah melancarkan serangan ke ibukota Jakarta, pada September 1999.

MenurutThe Telegraphdikutip dariPos Kupang, kejadian ini diungkapkan oleh analis pertahanan Selandia Baru David Dickens, dari direktur Pusat Studi Stategi di Universitas Victoria, Wellington.

Baca Juga: Puluhan PasienTak Kunjung Sembuh dari Covid-19 Walau Sudah Berbulan-bulan Terinfeksi, Ternyata Ini yang Terjadi pada Pasien Tersebut, Dokter: Sudah Menyebar ke Seluruh Tubuh

Unsur serangan ke Jakarta itu direncanakan akan dilaksanakan menggunakan pesawat tempur pembom F-111 Aadvark milik RAAF.

Dickens juga mengatakan, kapal perang RAN Australia sudah disiagakan untuk bertempur dengan TNI AL.

Semua kesatuan Australia sudah melakukan siaga penuh, demi melancarkan pendaratan interfet di Timor Timur.

Akan tetapi, mengapa Australia sampai hati ingin menggempur Jakarta.

Menurut Dickens diungkapkan bahwa semuanya karena ulah kapal selam TNI AL, yang dianggap melakukan patroli secara agresif dan mengancam pendaratan interfet Australia.

Australia sangat ketakutan, dengan ancaman kapal selam milik TNI AL tersebut.

Baca Juga: China Makin Ganas, Luncurkan Drone 'Bunuh Diri' yang Mampu Ledakkan Tank dan Kendaraan Lapis Baja, Musuh-musuh China Patut Waspada

Karena digambarkan, kapal itu bisa sewaktu-waktu mentorpedo kapal perang negara manapun yang hendak masuk ke wilayah perairan Indonesia.

"Taktik (ancaman pendaratan) itu menimbulkan pertanyaan tentang niatan militer Indonesia," katanya.

"Beberapa kapal perang interfet juga dibayangi kapal selam TNI AL, saat mendekat ke Timor Timur," ungkapnya.

Untuk serangan ke Jakarta, Dickens mengungkapkan perwira militer Australia mengatakan F-111 disiagakan untuk melumpuhkan instalasi komunikasi militer di sana.

Bahkan, Australia sudah melakukan kesiapsiagaan tinggi selama sepuluh hari pertama selama operasi pendaratan interfet di Timor Timur.

"Pemboman yang dilakukan F-111 adalah bagian dari keseluruhan pengerahan pertahanan Australia, pasukan mereka dalam kesiapsiagaan tinggi, karena serangan besar akan mendapat respon besar," katanya.

Baca Juga: Mengenal Rosti Kentang, Kuliner Khas Swiss yang Disuguhkan Korea Selatan untuk Kim Jong-un Ketika Hubungan Kedua Negara Sedang Mesra-mesranya

Dickens mengungkapkan perkataan Adiral Peter McHaffie, Kepala Staf AL Selandia Baru, bahwa Fregat Caterbury mendeteksi kapal selam yang tidak teridentifikasi, ketika pasukan interfet menyeberang menuju kota Suai, Timor Timur.

Bahkan kapal itu bisa menghilang dari pantauan dan menyebabkan pesawat pemburu serta kapal perang interfet kesulitan untuk melacaknya.

Bahkan ketegangan memuncak ketika referendum memutuskan Timor Timur memilih melepaskan diri dari Indonesia, hingga terjadi kerusuhan pro-Indonesia di Bumi Lorosae.

Kapal selam Indonesia itupun semakin aktif melakukan patroli, yang mengganggu kapal perang interfet.

Selain itu kekhawatiran tinggi bisa saja, kapal selam itu digunakan untuk mengiri pasukan khusus untuk menenggelamkan salah satu kapal interfet ketika di Pelabuhan Dili.

Artikel Terkait