Find Us On Social Media :

Punya Jabatan Mentereng Bergaji Rp2 Miliar Per Tahun, Pria Ini Malah Serahkan Semua Asetnya, dan Hidup Sederhana di Gunung Selama 5 Tahun Tanpa Membawa Uang Sepeserpun

By Afif Khoirul M, Rabu, 14 Oktober 2020 | 15:13 WIB

Liu memilih meninggalkan kehidupan mewahnya dan hidup sebagai biksu.

Intisari-online.com - Uang memang bisa memberikan segalanya, tetapi bukan berarti segala sesuatu di dunia ini bisa dibeli dengan uang.

Itulah yang mungkin dialami oleh seorang jutawan satu ini, di mana dia memilih tinggalkan semua kemewahan yang dia miliki untuk hidup sebagai orang yang sederhana.

Mengutip Eva.vn, Selasa (13/10/20), Liu Jingchong (39), adalah seorang pengusaha dari provinsi Guangdong China.

Dia memutuskan untuk hidup di gunung dengan sederhana setelah kecelakaan mobil yang menimpanya tahun 2012.

 Baca Juga: Cuma Gunakan Madu atau Buah Pepaya, Begini 10 Cara Mengangkat Sel Kulit Mati di Wajah Secara Alami, Begini Cara Membuatnya

Sejak saat itu, dia meinggalkan kehidupan mewah di kota, menyerahkan jabatannya, dan gaji senilai 160.000 dollar AS (Rp2 miliar) per tahun dan melikuidasi semua asetnya.

"Saya telah menjual 7 mobil, vila, dan resort saya, kemudian saya membeli bungalo yang kecil untuk membantu saya berlatih," kata Liu.

Dua tahun kemudian dia bertemu dengan biksu dan memutuskan untuk bergabung dengannya di kuil Tiongkok Timur.

Alih-alih mendapatkan milyaran uang, dia kini hanya bekerja di dapur kuil tersebut.

Baca Juga: Gemetar dan Ketakutan Saat Jadi Buronan TNI, Beginilah Kondisi Pemimpin KBB Timor Leste Xanana Gusmao saat Ditangkap, Mendekam di Balik Lemari

Liu mengatakan dia menyadari bahwa orang tidak akan pernah berhenti mengejar rumah yang lebih besar, pekerjaan yang lebih baik, dan mobil yang lebih mahal jika mereka terus tinggal di kota.

Pria itu menghabiskan dua tahun dalam isolasi total, tinggal di gudang yang terbuat dari jerami dan menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bermeditasi, membaca dan berlatih kaligrafi.

Liu mengatakan tentang waktunya di pegunungan, "Kondisi hidup buruk. Tempat tidur saya terbuat dari batu bata dan tidak ada listrik di musim dingin bersalju."

"Namun, saya tidak merasa kedinginan. Mungkin karena saya menyukai kehidupan ini. tetap di sana dan fokus hanya pada apa yang saya suka," katanya

Dia menanam sayuran sendiri di pegunungan dan hanya meninggalkan kuil untuk membeli beras, tepung dan minyak.

Dia hampir tidak mengeluarkan uang selama dua tahun, dan tidak membutuhkan jam tangan. Dia bangun dengan matahari dan tidur ketika bulan sedang tinggi.

Baca Juga: Keculasan Satu Negara Ini Terkuak: Pemimpin Negara Ini Rupanya Penyulut Api di Konflik Nagorno-Karabakh, Ahli: Dia Manfaatkan Situasi Dengan Sempurna, Azerbaijan dan Armenia Hanya Dimanfaatkan!

Meskipun hidup terpisah dari kehidupan luar,  Liu menegaskan bahwa dia tidak berniat hidup sendiri tetapi masih berkomunikasi dengan orang-orang di sekitarnya.

"Sebenarnya, saya akan sangat senang jika orang datang mengunjungi saya," katanya.

"Saya juga ingin mengenal lebih banyak orang untuk belajar lebih banyak dan memiliki kesempatan untuk berbagi pengalaman saya sendiri," imbuh Liu.

Awalnya, keluarga mengira Liu akan mengambil liburan panjang untuk menenangkan diri.

Setelah istrinya mendengar bahwa suaminya ditahbiskan, istri dan putranya dengan cepat pergi ke gunung untuk menemukannya.

Kemudian dengan mendesak memohon kepada Liu untuk kembali ke rumah dan melanjutkan pekerjaan lamanya.

Tidak mau menuruti perkataan keluarga, sang istri menggunakan pilihan terakhir, mengajukan gugatan cerai, tetapi Liu segera setuju.

Baca Juga: Pantas Saja Praktik Korupsi di Timor Leste Susah Dibongkar Bahkan Nyaris Tidak Terungkap, Jurnalis yang Berusaha Membongkarnya Malah Bisa Terancam Hukuman Ini

Sementara orang tua kandung Liu mengungkapkan kekecewaan dan kemarahan kepadanya.

Sejak saat itu, keluarganya melupakan Liu, bahkan tidak pernah mengunjunginya ke gunung.

Sudah lima tahun Liu menjadi Biksu, mantan jutawan itu mengaku masih bahagia dengan kehidupannya tersebut.

Meskipun dikritik karena tidak bertanggung jawab kepada kerabatnya, Liu mengaku masih percaya bahwa pintu kuil adalah tempatnya.