Penulis
Intisari-online.com - Seperti kita ketahui banyak tempat di dunia ini yang menyimpan sejarah dan kisah luar biasa.
Tempat-tempat tersebut biasanya tidak sembarangan untuk dimasuki atau dikunjungi.
Namun, baru-baru ini ada sebuah tempat kuno yang dipandang sakral justru dibuka hanya untuk menyambut satu orang saja.
Melansir The Guardian melalui 24h.com.vn, pada Senin (12/10/20), tempat kuno tersebut adalah sebuah benteng di Amerika Selatan bernama Machu Picchu.
Menurut The Guardian, dilaporkan bahwa negara Peru di Amerika Selatan yang mengelola tempat tersebut membuka Machu Picchu.
Tepat tersebut adalah warisan sejarah kuno nan keramat milik suku Inca, yang telah dibekukan selama 500 tahun.
Namun, ada satu orang yang baru-baru ini masuk ke tempat tersebut setelah 500 tahun disegel.
Dia adalah seorang pria asal Jepang yang diketahui bernaa Jesse Takayama, lalu siapa dia mengapa bisa memasuki tempat yang yang berusia 500 tahun?
Baca Juga: Hebat! Siapa Sangka Ketumbar Bisa Obati Mata Bintitan? Begini Caranya
Menurut Menteri Kebudayaan Peru Alejandro Neyra, mengatakan pada Senin (12/10), dia mengkonfirmasi Takayama adalah orang pertama yang memasuki benteng itu.
Namun yang mengejutkan, Takayama bukanlah orang penting sampai dia diberi kesempatan memasuki tempat keramat itu.
Takayama hanyalah turis biasa yang telah menunggu selama 7 bulan untuk memasuki kota.
Takayama adalah orang pertama yang memasuki situs tersebut karena permintaan khusus yang dibuat oleh turis Jepang ini ketika dia terjebak di kota Aguas, Calientes, dekat Machu Picchu, dari pertengahan Maret karena pandemi Covid-19.
"Dia datang ke Peru dengan keinginan untuk masuk ke dalam reruntuhan. Turis Jepang memiliki keinginan mereka sebelum kembali ke rumah," kata Neyra pada konferensi pers online.
Pada 10 Juli, Takayama memasuki kastil berusia 500 tahun dan menjadi turis pertama yang mengunjungi Machu Picchu setelah 7 bulan.
Rencana awal Takayama adalah menghabiskan hanya beberapa hari di Peru untuk mengunjungi Machu Picchu.
"Ini benar-benar hebat! Terima kasih Peru," kata Takayama dalam rekaman video di puncak gunung tempat kastil itu berada.
Menurut NDTV, Machu Picchu adalah peninggalan tertua kerajaan Inca, mendominasi wilayah yang luas di Amerika Selatan bagian barat 100 tahun sebelum penaklukan Spanyol abad ke-16.
Reruntuhan benteng Inca ditemukan oleh penjelajah Amerika Hiram Bingham dan diakui sebagai situs warisan dunia oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) pada tahun 1983.
Menurut rencana awal, Machu Picchu akan dibuka kembali pada Juli, namun diundur hingga November.
Setiap hari, warisan ini hanya menerima 675 pengunjung, terhitung 30% dari jumlah sebelum pandemi Covid-19, untuk memastikan jarak yang aman bagi pengunjung.
Sejak pertama kali dibuka untuk wisatawan pada tahun 1948, Machu Picchu hanya ditutup sekali, berlangsung selama dua bulan pada tahun 2010, ketika banjir
menghancurkan rel kereta api yang menghubungkan warisan tersebut dengan kota Cusco.
Peru mencatat lebih dari 33.300 kematian terkait Covid-19 dan memiliki tingkat kematian Covid-19 per kapita tertinggi di dunia.
Penerbangan internasional baru-baru ini dilanjutkan, tetapi hanya tujuh negara Amerika Latin dan industri pariwisata negara Amerika Selatan yang juga hancur akibat epidemi tersebut.