Hubungan Negaranya Bak 'Kucing dan Anjing', Tapi Sosok Dokter Ini Jadi Satu-satunya Orang Arab yang Mendapat Penghormatan dari Pemerintah Israel, Inilah Kisahnya

Khaerunisa

Penulis

Bukan berarti Negara Arab dan Israel tak memiliki kenangan yang baik. Kisah Dokter Mohamed Helmy ini akan memberi gambaran lain kepada kita

Intisari-Online.com - Negara Arab dan Israel hingga saat ini masih kerap menunjukkan ketegangan.

Itu bukanlah hal baru, bahkan oleh sebagian orang hubungan Arab dan Israeldianggap seperti kucing dan anjing yang sulit akur.

Meski begitu, bukan berarti Negara Arab dan Israel tak memiliki kenangan yang baik.

Kisah Dokter Mohamed Helmy ini akan memberi gambaran lain kepada kita.

Baca Juga: Pernah Menjagal Puluhan Tentara Israel dengan Tangannya Sendiri, Inilah Mustafa Tlass, Jenderal Suriah Pengikut Setia Presiden Hafes al Assad

Ia disebut sebagai satu-satunya orang Arab yang mendapatkan penghormatan tertinggi dari Pemerintah Israel.

Ia dianggap berjasa karena menyelamatkan seorang perempuan Yahudi dari holocaust Nazi Jerman.

Dokter Mohamed Helmy adalah seorang warga negara Mesir. Ia menyembunyikan Anna Boros dan membantu keluarganya di kota Berlin, Jerman, ketika Nazi memburu orang-orang Yahudi.

Mohamed Helmy ketika itu tinggal dan bekerja di kota Berlin sejak sebelum Perang Dunia II.

Baca Juga: Dicap Sebagai Bekas Penjajah, Timor Leste Ternyata Pernah Minta Bantuan Penting Ini ke Indonesia, Militer Indonesia dan Dokter Khusus sampai Dikirim ke Timor Leste

Diwakili oleh keponakannya, Helmy—ia meninggal dunia pada 1982—mendapatkan penghargaan tersebut dalam sebuah upacara di Kantor Kementerian luar negeri Jerman di kota Berlin.

Putri Anna Boros juga datang dari kota New York, AS, untuk ikut terlibat dalam pemberian penghargaan kepada Dokter Helmy.

Sekitar 70 orang Muslim—dari sekitar 26.500 orang non-Yahudi—diakui oleh pemerintah Israel sebagai penyelamat orang-orang Yahudi dari kekejaman Nazi Jerman.

Baca Juga: Ditemukan Dengan Cara Tak Terduga Batu Burik Berwarna Hitam Ini Ternyata Berharga Rp3 Miliar, Ilmuwan Menyebutnya Emas Mengambang, Ini Kelebihannya!

Sama-sama korban diskriminasi

Mohamed Helmy menetap di Berlin pada 1922, saat studi kedokteran dan bekerja di sebuah rumah sakit.

Ia sendiri mengalami diskriminasi rasial saat Partai Nazi berkuasa, sehingga ia kehilangan pekerjaan dan dua kali ditangkap.

Ketika penganiayaan terhadap orang Yahudi Jerman meningkat, Helmy memberikan tempat persembunyian untuk salah seorang pasiennya, Anna Boros, 21 tahun, di rumah miliknya di kota tersebut.

Baca Juga: Jangan Lupakan Vitamin D untuk Bentengi Tubuh dari Infeksi Parah Covid-19, Begini Menurut Para Peneliti!

Ia berhasil melindunginya dari Gestapo—polisi rahasia Nazi—dan memberikan bantuan kepada ibu, ayah tirinya dan neneknya hingga Perang Dunia II berakhir pada 1945.

Belakangan, Anna Boros, memberikan kesaksian dalam sebuah tulisan: “Dengan kebaikan hatinya, Dokter Helmy melakukan segalanya demi saya. Karena itulah, saya berterima kasih kepadanya.”

Pada 2013 lalu, Helmy telah diakui oleh Yad Vashem, lembaga nasional bentukan pemerintah Israel terkait korban tragedi holocaust, sebagai orang non-Yahudi yang mempertaruhkan nyawa dan segalanya demi menyelamatkan orang-orang Yahudi dari kejahatan Nazi Jerman. (Moh Habib Asyhad)

Baca Juga: Covid Hari Ini 10 Oktober 2020: Total Ada328.952 Kasus di Tanah Air, Terbanyak ke-21 di Dunia dan ke-8 di Asia

(*)

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait