Intisari-Online.com - Prabowo Subianto pernah masuk daftar hitam Amerika Serikat (AS).
Akibatnya dia dilarang berkunjung ke AS.
Sebuah laporan harian New York Times mengatakan, tahun 2000, Departemen Luar Negeri AS menolak visa Prabowo Subianto yang pangkat terakhirnya di militer adalah letnan jenderal, untuk menghadiri wisuda anaknya di Boston.
Tapi pihak AS tidak pernah menjelaskan mengapa permohonan visa Prabowo ditolak.
Pada tahun 2012, Prabowo mengatakan kepada Reuters bahwa ia masih ditolak untuk mendapatkan visa AS karena tuduhan bahwa dirinya menghasut kerusuhan yang menewaskan ratusan orang setelah penggulingan Soeharto.
Dia membantah telah melakukan kesalahan.
Kini, setelah hampir 20 tahun, Prabowo bisa berkunjung ke AS setelah larangan kunjungannya telah dicabut.
Prabowo yang sekarang berstatus Menteri Pertahanan Indonesia dilaporkan akan berkunjung ke AS pada akhir bulan ini dan visanya telah disetujui.
Selain Prabowo, ternyata ada nama Jenderal TNI lain yang ternyata masuk daftar hitam AS.
Berikut profil Jenderal TNI yang pernah ditolak berkunjung ke Amerika Serikat:
1. Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo
Dilansir Tribun-Medan.com, Gatot sudah mengurus visa untuk keberangkatannya ke Amerika Serikat pada Oktober 2017.
Namun, Gatot Nurmantyo ditolak saat akan berangkat ke Negeri Paman Sam tersebut.
Berangkat dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta Cengkareng Banten, penerbangan Gatot bersama istri semula direncanakan menggunakan maskapai Emirates.
Keperluan Gatot dan Istri berangkat ke AS atas permintaaan Otoritas Keamaan Dalam Negeri AS untuk menghadiri sebuah acara konferensi dan memenuhi undangan Panglima Angkatan Bersenjata AS Jenderal Joseph F Durford JR, di Washington AS.
2. Jenderal TNI (Purn) Wiranto
Diwartakan bbc.com, Ketua Umum Partai Hanura Wiranto pernah ditolak masuk Amerika lantaran diduga terkait pelanggaran HAM di Timor Timur yang menyebabkan lebih dari 1.000 orang tewas pada 1999.
Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Kabinet Kerja Jokowi tersebut diisukan ikut andil di kerusuhan 1998.
Ditambah tuduhan kejahatan perang oleh pengadilan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
3. Letnan Jenderal TNI (Purn) Sjafrie Syamsudin
Dilansir bbc.com, Letnan Jenderal TNI (Purn) Sjafrie Syamsudin merupakan bagian dari rombongan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Waktu itu, ia menjabat sebagai Sekretaris Jenderal di Kementerian Pertahanan.
Rombongan tersebut berniat menghadiri pertemuan Kelompok G-20 di Pittsburgh, Amerika Serikat pada Oktober 2009.
Larangan Sjafrie Syamsudin masuk ke Amerika Serikat diduga karena terlibat peristiwa Mei 1998, ketika menjabat sebagai Pangdam Jaya.
Dia dituding melakukan pembiaran atau terlibat aktif di kerusuhan berbau rasial itu.
4. Letnan Jenderal TNI (Purn) Zacky Anwar Makarim
Diberitakan bbc.com, Zacky Anwar Makarim diduga melakukan pelarangan terkait pelanggaran HAM di Timor Timur.
Saat kerusuhan HAM di Timor Timur terjadi, Zacky berpangkat Mayor Jenderal
Zacky pernah menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen ABRI 1997-1999.
Dia juga pernah menduduki Asisten Intelijen KSAD 1996-1997, dan Kepala Satgas Pantia Penentuan Pendapat Timor Timur.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani/Achmad Nasrudin Yahya)
(Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dan kompas.com dengan judul "POPULER: 6 Nama Jenderal TNI Pernah Dilarang Masuk Amerika Serikat, Wiranto hingga Gatot Nurmantyo" dan "Prabowo Dijadwalkan Kunjungi AS Akhir Bulan Ini Setelah Dilarang Masuk Hampir 2 Dekade")