Sempat Jadi Negara dengan Kasus Covid-19 Tertinggi di Asia Tenggara, Kini Kasus Harian di Singapura Hanya di Bawah 10, Malah 2 di Antaranya Berasal dari WNI

Mentari DP

Penulis

Pemerintah Singapura langsung melakukan kebijakan lockdown atau setidaknya kebijakan protokol yang kesehatan.

Intisari-Online.com - Pada awal pandemi virus corona (Covid-19), Singapura sempat diserang ribuan kasus baru.

Bahkan Singapura sempat menjadinegara dengan kasus virusterbanyak di Asia Tenggara.

Kejadian itu terjadi pada bulan April 2020 kemarin dengan kasus harianmelonjak hingga 1.426 kasus.

Setelah itu, pemerintah Singapura langsung melakukan kebijakan lockdown atau setidaknya kebijakan protokol yang kesehatan.

Baca Juga: Tuduh China 'Infeksi Dunia', Warga Negeri Panda Berduyun-duyun EjekTrump Pasca Terinfeksi Covid-19, Bahkan Sebut Kejadian Itu Bak 'Hadiah Hari Nasional'

Hasilnya sangat baik.

Hampir 6 bulan berjibaku menghadapi pandemi Covid-19, kini kurvavirus coronadiSingapuramencatatkan rekor terbaru yang menggembirakan pada Sabtu (03/10/2020).

Untuk pertama kalinya dalam 7 bulan, kasus infeksi harianCovid-19di negeri “Singa” menyentuh satu digit.

Kementerian Kesehatan (MOH) mengumumkan hanya ada 6 kasus baru yang terdiri dari 1 kasus komunal, 1 kasus dari asrama pekerja asing, dan 4 kasus impor.

Baca Juga: Uni Eropa Menanas, Jermain Ingin Rusia Dihukum Atas Kasus Navalny yang Diracunin,HubunganMoskow dan Sejumlah Negara Barat Pun Makin Buruk

Dari 4 kasus impor, 3 di antaranya adalah Warga Negara Indonesia (WNI).

Di mana 2 kasus diketahui WNI pemegang izin kerja di Singapura, masing-masing berumur 33 tahun dan 43 tahun.

Seorang lagi adalah bayi berusia 2 bulan yang memiliki izin tinggal jangka pendek.

Total kasus Covid-19 Singapura saat ini adalah 57.800 di mana 57.562 pasien atau 99,59 persen telah pulih total.

Hanya 46 pasien atau 0,08 persen yang masih dirawat di rumah sakit.

Tidak ada pasien yang menjalani perawatan intensif di ruang ICU.

Sebanyak 165 pasien atau 0,29 persen menjalani isolasi atau penyembuhan mandiri.

Angka kematian konsisten salah satu yang terendah di dunia yaitu 27 pasien atau 0,05 persen.

Kelonggaran-kelonggaran terbaru

Stabilnya penyebaranCovid-19 di Singapuramendorong pemerintahan Perdana Menteri Lee Hsien Loong mengumumkan lebih banyak kelonggaran-kelonggaran.

Seperti diketahui Singapura saat ini berada pada fase 2 menuju tatanan hidup baru ataunew normal.

Baca Juga: Pilpres Amerika Tinggal 1 Bulan Lagi, Bagaimana Jika Calon Presiden atau Presiden Terpilih Meninggal? Begini Aturan Hukum AS Dalam Tangani Skenario Terburuk Itu

Pemerintah mengizinkan mulai kemarin Sabtu, maksimum 100 orang menghadiri pesta pernikahan.

Angka yang diizinkan sebelumnya adalah maksimum 50.

Kegiatan keagamaan juga menerima kabar gembira.

Seluruh agama diizinkan menggelar kembali acara ibadah dengan maksimum 100 hadirin.

Mulai 8 Oktober mendatang, warga dari Australia kecuali negara bagian Victoria dan Vietnam termasuk turis diizinkan memasuki Singapura tanpa harus menjalani isolasi mandiri.

Australia dan Vietnam bergabung dengan Selandia Baru dan Brunei Darussalam yang terlebih dahulu mendapat kelonggaran kunjungan ke negeri “Merlion”.

Pengunjung dari empat negara ini hanya diwajibkan menjalani tes Covid-19 ketika tiba di Bandara Internasional Changi.

(Ericssen)

(Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Virus Corona, Singapura Catat Satu Digit Kasus Harian dalam 7 Bulan")

Baca Juga: Kondisi Trump Belum Jelas Pasca Terinfeksi Covid-19, Investor Mulai Siap-siap Jika Joe Biden Menang Pilpres Amerika Serikat, 'Trump Kehilangan Waktu'

Artikel Terkait