Find Us On Social Media :

Xi Jinping Tegaskan China Tidak Berniat Berperang dengan Negara Mana Pun, Sekretaris Jenderal PBB: 'Sangat Berbahaya'

By Muflika Nur Fuaddah, Rabu, 23 September 2020 | 11:31 WIB

Presiden China Xi Jinping - China dikabarkan akan menyerbu Taiwan pada 3 November 2020.

Intisari-Online.com - Presiden Xi Jinping menegaskan di hadapan Majelis Umum PBB, China "tidak berniat untuk berperang, baik dalam Perang Dingin ataupun perang panas dengan negara mana pun".

"Kami akan terus mempersempit perbedaan dan menyelesaikan perselisihan dengan orang lain melalui dialog dan negosiasi," katanya dalam pernyataan video yang direkam sebelumnya, Selasa (22/9).

"Kami tidak akan berusaha untuk hanya mengembangkan diri kami sendiri atau terlibat dalam permainan zero-sum," ujar Xi pada pertemuan tahunan para pemimpin dunia itu seperti dikutip Reuters.

Ketegangan yang telah lama membara antara Amerika Serikat (AS) dan China mencapai titik didih terkait pandemi virus corona, menyoroti upaya Beijing untuk mendapatkan pengaruh multilateral yang lebih besar sebagai tantangan bagi kepemimpinan tradisional Washington.

Baca Juga: Ngaku-ngaku 'Pecahkan Rekor,' China Membual Tentang Keganasan Jet Tempur Siluman J-20 saat Ketegangan dengan Taiwan Membara

Virus corona muncul di China akhir tahun lalu dan Washington menuduh Beijing kurang transparansi yang AS katakan memperburuk wabah.

China membantah pernyataan AS tersebut.

Upaya untuk mempolitisasi masalah

Baca Juga: China Menuduh Pesawat Mata-mata AS Menyamar Sebagai Pesawat Sipil, Akibatnya Bukan Main-main dan Dapat 'Ancaman Serius'

Dalam apa yang tampaknya merupakan teguran bagi Presiden AS Donald Trump, Xi menyerukan respons global terhadap virus corona dan memberi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) peran utama.

"Menghadapi virus ini, kita harus meningkatkan solidaritas dan melalui ini bersama-sama."

"Kita harus mengikuti panduan sains, memberikan peran penuh pada peran utama Organisasi Kesehatan Dunia," kata Xi.

"Setiap upaya untuk mempolitisasi masalah atau stigmatisasi harus ditolak," tegasnya.

Baca Juga: Dibanggakan China karena Mampu Digunakan untuk Terobos Langit Taiwan, Pesawat Buatan Rusia yang Dibeli Indonesia dengan Harga Fantastis Ini Tiba-tiba Kandas saat Terbang, Kok Bisa?

Sementara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan kepada 193 anggota Majelis Umum, dunia membutuhkan gencatan senjata global untuk menghentikan semua konflik panas.

Baca Juga: Walau Punya Senjata Nuklir, Ternyata Amerika Tak Gentar dengan China, Jenderal AS Ini Bocorkan Rencana Penangkal Serangan Nuklir Rusia dan China

"Pada saat yang sama, kita harus melakukan segalanya untuk menghindari Perang Dingin baru," ujar dia seperti dilansir Reuters.

"Kita bergerak ke arah yang sangat berbahaya".

"Dunia kita tidak mampu memiliki masa depan, di mana dua ekonomi terbesar membelah dunia dalam Fraktur Raksasa," sebut Guterres.

Baca Juga: Walau Punya Senjata Nuklir, Ternyata Amerika Tak Gentar dengan China, Jenderal AS Ini Bocorkan Rencana Penangkal Serangan Nuklir Rusia dan China

"Kesenjangan teknologi dan ekonomi berisiko berubah menjadi perpecahan geo-strategis dan militer."

"Kita harus menghindari ini dengan segala cara," imbuhnya.

Baca Juga: Perkasa di Laut China Selatan, Ternyata China Bisa Tak Berdaya Melawan India Jika Sampai Hati Gunakan Empat Senjata yang Paling Ditakuti China Ini

(*)

Artikel ini pernah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Xi Jinping: China tidak berniat berperang dengan negara mana pun"