Find Us On Social Media :

Pernah Sumbang Kampanye Melawan Kebencian Agama, Pemilik Chelsea Malah Ketahuan Sumbang Puluhan Kali Lipat Lebih Besar untuk Usir Warga Palestina Demi Pemukiman Yahudi Israel yang Ilegal

By Ade S, Rabu, 23 September 2020 | 08:30 WIB

Pernah Sumbang Kampanye Melawan Kebencian Agama, Pemilik Chelsea Malah Ketahuan Sumbang Puluhan Kali Lipat Lebih Besar untuk Usir Warga Palestina Demi Pemukiman Yahudi Israel yang Ilegal

Intisari-Online.com - Pemilik klub sepak bola Chelsea menyumbang dana sangat besar untuk pengusiran warga Palestina demi pemukiman warga Yahudi Israel.

Hal tersebut terungkap setelah sebuah dokumen rahasia bocor kepada media Inggris BBC.

Berita tersebut pada akhirnya seolah mencoreng wajah sang taipan minyak Rusia yang memang seorang keturunan Yahudi Israel tersebut.

Apalagi, pada tahun lalu miliarder tersebut sempat memberikan sumbangan mencapai puluhan miliar untuk sebuah kampanye melawan kebencian agama.

Baca Juga: Inilah Sepak Terjang Yasser Arafat, Pejuang Palestina Legendaris yang Berbahaya Bagi Negeri Yahudi, Pernah Memukul Mundur Pasukan Israel

Bahkan Abramovich juga menggunakan klubnya Chelsea dalam upaya mempromosikan kampanye tersebut.

Namun, sebuah bocoran dokumen terbaru seolah membuat sumbangan untuk kampanye tersebut jadi mendapat cibiran.

Apalagi, dokumen yang bocor juga menujukkan bahwa dana yang disumbangkan oleh Abramovich untuk pemukiman Yahudi berpuluh-puluh kali lipat lebih besar dibanding sumbangan untuk kampanye melawan kebencian agama.

Pandangan semakin tajam ketika dana yang dikucurkan Abramovich melalui sebuah lembaga tersebut juga secara terang-terangan digunakan untuk mengusir penduduk Palestina yang secara jelas disebut sebagai aktivita ilegal.

Baca Juga: Usai Merdeka dari Indonesia, Ternyata Presiden Timor Leste Pernah Berkunjung ke Israel Untuk Minta Bantuan Hal Ini, Israel: 'Apapun yang Bisa Kami Lakukan Untuk Anda'

Oligarki Rusia menyumbangkan uang tersebut kepada Elad, yang juga menjalankan bisnis pariwisata di lingkungan Yerusalem Timur di Silwan, melalui perusahaan lepas pantai yang diadakan di Kepulauan Virgin Inggris.

Shahar Shilo, mantan direktur pemasaran Elad, mengatakan strateginya menggunakan pariwisata "untuk menciptakan realitas politik yang berbeda" di lingkungan yang didominasi Palestina.

Informasi tersebut muncul sebagai akibat dari kebocoran Fincen Files Buzzfeed, yang merilis banjir informasi keuangan rahasia yang dipegang oleh bank tentang banyak perusahaan.

Dokumen yang bocor menunjukkan bahwa sumbangan dari empat perusahaan yang diadakan di Kepulauan Virgin Inggris mencapai hampir setengah dari seluruh sumbangan Elad dari tahun 2005 hingga 2018.

Abramovich terdaftar sebagai pemilik tiga dari empat perusahaan tersebut, dan memiliki saham pengendali di keempat.

Ini menjadikannya donor terbesar untuk Elad dalam 15 tahun terakhir.

Baca Juga: Menjawab Teka-teki dan Pertanyaan Kuno: Ternyata Ada Kaitan Mengejutkan Antara Firaun Akhenaten dan Tahun Baru Yahudi, Apa Itu?

Seorang juru bicara Abramovich mengatakan kepada BBC bahwa oligarki “adalah pendukung yang berkomitmen dan murah hati bagi masyarakat sipil Israel dan Yahudi, dan selama 20 tahun terakhir dia telah menyumbangkan lebih dari US$ 500 juta untuk mendukung perawatan kesehatan, sains, pendidikan dan komunitas Yahudi di Israel dan keliling dunia."

Dana Abramovich digunakan oleh Elad untuk membeli rumah Palestina di Silwan dan memperkuat kehadiran pemukim Yahudi di sana.

BBC juga menemukan bahwa sumbangannya digunakan untuk mendanai dan mengkampanyekan penggusuran keluarga Palestina di lingkungan tersebut.

Salah satu keluarga tersebut adalah Sumarin, yang tinggal di rumah yang berdekatan dengan pusat pengunjung Elad.

Mereka telah berjuang dalam pertarungan hukum jangka panjang dengan kelompok Zionis yang mencoba untuk mengambil alih rumah mereka.

Elad membayar semua biaya hukum grup yang terkait dengan kasus ini, yang akan dibawa ke Mahkamah Agung Israel pada April 2021.

Baca Juga: 33.000 Orang Yahudi Terbunuh di Jurang Babi Yar, Bahkan Korban yang Terluka dan Masih Hidup Dikubur Hidup-hidup Bersama Mayat

Mohammed Dahle, pengacara keluarga Sumarin selama 10 tahun, berkata: "Kemungkinan kelangsungan hidup sebuah properti Palestina, setelah dinyatakan sebagai properti Yahudi atau Israel ... kemungkinan besar nol."

Lalu, berapa besar dana yang disumbangkan oleh Abramovich? Ternyata jumlahnya lebih dari US$ 100 juta (setara Rp1,48 triliun).

Dana sebesar itu setara dengan dana yang dikeluarkan Kementerian Keuangan untuk membantu UMKM dalam menghadapi krisis selama pandemi.

 

Artikel ini sudah tayang di kontan.co.id dengan judul "Pemilik Chelsea FC mendanai organisasi pemukim Israel".