Dikenal Sangat Rahasia dan Tertutup, Korea Utara Malah Pamerkan Negaranya Melalui Chanel di Youtube, Tetapi Isinya Sulit Dipercaya

Khaerunisa

Penulis

Intisari-Online.com- Korea Utara dikenal sebagai negara yang sangatrahasia dan paling tertutup di dunia.

Informasi yang dapat keluar dari negara yang kini dipimpin Kim Jong-un itusangat terbatas.

Selain itu, Kim Jong-un juga diketahui menerapkan aturan yang ketat yangmembatasi kehidupan di Korea Utara.

Namun, Baru-baru ini Korea Utara meluncurkan saluran Youtube yangmemamerkan negaranya.

Baca Juga:Perang AS-Korea Utara Disebut Lebih Dekat dari Dugaan, Trump Tidak akan Lancarkan Serangan Lebih Dulu, Tapi Ini yang Bakal Dilakukannya Jika Rudal Kim Jong-un Mengancam AS

Diduga Kim Jong-un ingin mengubah citra Korea Utara di mata duniainternasional dari apa yang terlihat selama ini.

MelansirDaily Star(21/9/2020), Serangkaian klip di saluranEcho of Truthbertujuan untuk menggambarkan ibu kota kediktatoran Pyongyang dalamupaya untuk mengubah persepsi banyak orang di luar negeri tentangnya.

Acara ini digawangi oleh Un A, seorang wanita muda yang fasih berbahasa Inggris.

Ia membawa pemirsa dalam tur metro kota, ke konser, mencicipi makanan tradisional Korea Utara, dan ke toko bahan makanan.

Baca Juga:Kisah Tragis Lulusan Mahasiswa Keperawatan yang Membunuh Orangtua Kandungnya Sendiri Karena Tak Terima Mengidap ‘Penyakit Keturunan’

Diperkirakan Kim Jong-un sangat ingin mengubah citra yang menurutnya dimiliki banyak orang tentang negara di dunia Barat.

Pemerintah ingin mematahkan narasi luar negeri Korea Utara sebagai negara otoriter bersenjata nuklir yang mengancam.

Korea Utara memperluas propagandanya itu di luar parade militer yangdisiarkan di televisi pemerintah untuk memproyeksikan citra yang lebihmodern melalui video YouTube.

Saluran tersebut memiliki lebih dari 35.000 pelanggan.

Baca Juga:Indonesia Memang Kalah Telak Jika Melawan Militer China, Namun dengan Taktik Ini Diprediksi Indonesia Sanggup Ungguli Negeri Tirai Bambu

Namun, para ahli Korea Utara menganggapnya sebagai penyimpangan dari naskah yang disetujui secara ketat dalam upaya untuk memperkenalkan transparansi yang lebih besar ke dalam siklus media negara.

Sementara itu, klip-klip tersebut masih dipandang sebagai representasi yang kurang akurat tentang kehidupan di Pyongyang.

Salah satunya bahwa saluran tersebut memiliki banyak banyak konten kuliner, dengan presenter Un A membawa pemirsa untuk tur ke restoran favoritnya dan mengunjungi department store Taesong yang lengkap untuk membeli biskuit mentega sebagai suguhan.

Hal itu dilakukan meskipun diketahui 60% dari populasi Korea Utara dilaporkan 'rawan pangan'.

Selain itu, banyak dari video yang mencerminkan pemandangan danpengalaman di dalam dan sekitar ibu kota yang diizinkan untuk dilihat olehkelompok pengunjung tertentu.

Para ahli juga percaya bahwa itu berfungsi sebagai 'pengeras suara' politik untuk pemerintah Kim.

Yaitu memberi mereka platform untuk menolak laporan media Barat tentang apa yang terjadi di Korea Utara.

Saluran tersebut juga menunjukkan pujian terhadap pemerintahan Kim Jong-un dalam penanganan Covid-19.

Baca Juga:Dikenal Negara Miskin yang Tak Punya Apa-apa Tapi Bisa Bangun Senjata Nuklir, Terungkap Inilah Pabrik Uang Korea Utara, Konon dari Transaksi Gelap Ini

Dengan pandemi virus corona menyerang dunia, presenter menjelaskanbagaimana tidak ada satu orang pun yang tertular penyakit tersebutkarena pemerintah 'mengambil tindakan yang sangat tegas dan sangatwajar'.

Presenter juga mencoba untuk membantah berita utama asing tentangkeadaan ekonomi negara tertutup yang mengerikan dengan mengunjungisupermarket lagi untuk mewawancarai wanita yang berbelanja di sana.

Ia mewawancarai pengunjung tentang apakah mereka telahmemperhatikan kenaikan harga.

Mereka semua menekankan yang sebaliknya. "Saya melihat beberapaproduk menjadi lebih murah," jawab seorang pelanggan di jalur makananringan olahan.

Baca Juga:Ratusan Gajah Mati Secara Misterius dengan Gading yang Masih Utuh, Rupanya Inilah Penyebabnya

Pakar Korea Utara berpendapat bahwa saluran tersebutmencoba menunjukkan negara yang lebih progresif karena mediainternasional secara bertahap merembes ke negara itu.

Sementara pengamat media pemerintah terkejut melihat liputan topan dahsyat di negara bagian itu mengadopsi format yang lebih internasional dengan koresponden yang melaporkan dari zona banjir tidak berpegang pada naskah yang disetujui secara ketat.

Rachel Minyoung Lee, mantan analis intelijen open source Korea Utara di pemerintahan AS, berpendapat bahwa perubahan tersebut mencerminkan upaya pemimpin Kim untuk memperkenalkan transparansi yang lebih besar.

"Kim Jong-un tampaknya telah menyadari sejak awal bahwa KCTV (TV negara) perlu mengikuti waktu untuk bersaing dengan masuknya konten media dan hiburan Korea Selatan dan asing, dan itu menjelaskan upaya modernisasi KCTV," katanya.

Baca Juga:Fakta Sebenarnya: Apakah Brucellosis Benar-benar Disebabkan oleh Bocornya 'Virus' dari Laboratorium China?

(*)

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait