Find Us On Social Media :

Militer Israel yang 'Lahir' dari Perang Enam Hari Menghasilkan Senjata 'Galil' Pembunuh yang Didasarkan pada AK-47 Soviet, Seberapa Sempurna dan Mematikannya Itu?

By Muflika Nur Fuaddah, Selasa, 22 September 2020 | 10:20 WIB

Ilustrasi

Satu masalah dengan Galil adalah bobotnya yang luar biasa.

Senapan Galil AR memiliki berat 8,7 pon, atau dua pon lebih banyak dari AK-47 dan 1,7 pon lebih berat dari karabin M4.

Penggunaan baja di banyak bagian senapan, terutama popor lipat bertanggung jawab atas bobot yang relatif tinggi.

Sementara peningkatan bobot membantu dengan pengurangan mundur saat menembakkan sepenuhnya otomatis, Israel jelas bisa memiliki senjata yang lebih ringan jika mereka memilih untuk menggunakan paduan aluminium daripada baja.

Baca Juga: Uni Emirat Arab dan Bahrain Hanya 'Jembatan', 'Grand Prize' yang Paling Diincar Amerika Agar Sudi Berdamai dengan Israel adalah Negara Ini, Muslim Dunia akan Gempar

Galil Israel diadopsi pada tahun 1972 dan digunakan selama hampir tiga dekade, melalui Perang Yom Kippur, invasi tahun 1982 ke Lebanon dan tindakan anti-terorisme hingga tahun 1990-an.

Galil mengalami kesuksesan ekspor terbatas, dengan penjualan paling terlihat (dan kontroversial) ke Afrika Selatan era Apartheid.

Pengalaman Israel dengan Galil memberinya pengalaman berharga di bidang senjata kecil dan senapan serbu digantikan oleh senapan serbu bullpup Tavor pada tahun 2001.

Meskipun Galil mungkin tidak berfungsi hari ini, senapan tersebut membantu menciptakan apa yang sekarang menjadi senjata kecil industri semuanya tidak proporsional dengan ukuran Israel yang kecil.

Baca Juga: Dipenuhi Kata 'Pengkhianatan' serta 'Perjanjian yang Memalukan,' Hamas Ancam Eskalasi Militer ke Israel karena Perjanjian Damai UEA, Bahrain dengan Israel

(*)

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari