Find Us On Social Media :

Abaikan F-35 Sejenak, Inilah Jet Tempur yang Murah, 'Bandel', Namun Tetap Mematikan, Saab JAS-39 Gripen Ibarat 'AK-47 Versi Jet Tempur'

By Tatik Ariyani, Sabtu, 19 September 2020 | 16:28 WIB

JAS-39 Gripen dari Swedia

Intisari-Online.com- Selama ini, pasar tempur global selalu dipenuhi berita tentang jet kelas atas seperti jet Joint Strike Lockheed Martin F-35, Dassault Rafale dan Eurofighter Typhoon.

Namun, di beberapa negara yang memiliki buruk dengan Barat mungkin memiliki cerita lain.

Bukan jet tempur kelas atas yang mendominasi, melainkan Saab JAS-39 Gripen dari Swedia yang tak kalah hebatnya.

Pertama kali muncul pada 2015, JAS-39 adalah pesawat tempur generasi keempat yang sangat murah.

Baca Juga: Korea Utara Sebut Penanganan Covid-19 di Korea Selatan Gagal Total Sampai Seoul Harus Alami Lockdown, Padahal Negaranya Sendiri Kehabisan Stok Pangan

Ia mulai dikembangkan di Swedia tahun 1980-an dan dirancang untuk dapat melawan segala potensi agresor.

Tepatnya pada 1979, Swedia mengembangkan Gripen sebagai pengganti pesawat J-35 Draken dan JA-37 Viggen.

Jet ini memiliki desain canard, single-seat, dan single canard yang ditenagai oleh Volvo-Flygmotor RM12.

Selama bertahun-tahun, sudah ada dua iterasi Gripen sebelumnya.

Baca Juga: Sering Masuk Wilayah Indonesia untuk Curi Ikan, Kini China Larang Produk Ikan Laut Indonesia, Klaim Temukan Ada Jejak Virus Corona di Sana

Model A dan B asli memberi jalan kepada pesawat model C dan D yang jauh lebih baik

Saat ini Saab sedang mengembangkan model Gripen generasi lanjutan yang disebut JAS-39E/ F Gripen NG.

Model tersebut kemungkinan akan dikirim ke angkatan udara Swedia pada 2018.

Varian E/ F menambahkan jangkauan dan kemampuan muatan yang lebih besar yang dapat meningkatkan avionik Gripens.

Sementara itu, fitur yang paling penting adalah Selex Raven ES-05 yang memungkinkan pemindaian radar array secara elektronik.

Berat lepas landas Gripen juga meningkat menjadi lebih dari 36.000 lbs.

Sebagian besar penambahan berat kotor berasal dari peningkatan kapasitas bahan bakar internal sebesar 40%.

Jet baru ini juga dilengkapi dengan dua cantelan tambahan untuk meningkatkan muatannya.

Baca Juga: Situasi Kacau Usai Kesepakatan Israel dengan UEA dan Bahrain: Saling Serang Terjadi antara Israel-Palestina hingga Pecahnya Demontrasi

Lebih jauh, jet ini berukuran sedikit lebih panjang dan memiliki lebar sayap yang lebih besar.

Sebagai hasil dari peningkatan ukuran dan berat, Swedia telah mengadopsi mesin F414 Super Hornet.

Dengan NG Gripen yang akan segera dikirim ke angkatan udara Swedia dan Brasil, JAS-39 tak diragukan lagi akan menjadi pesaing di banyak pasar di seluruh dunia.

Bahkan, Saab telah memprediksi penjualan antara 300 hingga 450 jet dalam waktu dua dekade kedepan.

Ya, fakta bahwa harganya tergolong murah, perawatannya yang sangat mudah, dan fungsinya yang tetap mematikan, Saab JAS-39 memiliki keunggulan-keunggulan serupa AK-47.

Senjata yang begitu populer dan tentu saja banyak digunakan karena dikenal murah, 'bandel', namun tetap mematikan saat digunakan.

Muflika Nur Fuaddah

Baca Juga: Perilaku Incest dalam Sejarah: Kisah Nahienaena, Seorang Putri yang Jatuh Cinta dengan Saudaranya, di Ujung Hayat Mempertanyakan 'Perbuatan Dosanya'