Dunia Belum Kelar Atasi Virus Corona, Insiden Bak Covid-19 Jilid Dua Terjadi di China, 3000 Orang Terinfeksi Penyakit Baru Gegara Kebocoran di Laboratorium China

May N

Penulis

Penyakit baru tercipta lagi di China karena kebocoran yang mirip dengan bocornya Covid-19 dari Laboratorium

Intisari-online.com -Seakan dunia masih perlu ditambahi masalah, ada lagi penyakit baru dari China.

Penyakit ini telah menginfeksi 3000 orang setelah terjadi kebocoran dari Laboratorium pembuat vaksin.

Dikutip dari Mirror, pejabat kesehatan di Lanzhou mengatakan 3.245 orang positif mengidap brucellosis.

Brucellosis adalah penyakit akibat infeksi bakteri yang disebabkan karena kontak dekat dengan hewan yang terinfeksi atau produk dari hewan.

Baca Juga: Bukan Pernikahan Beda Usia Biasa, Pria 27 Tahun Ini Nikahi Wanita Berusia 52 Tahun ini Bikin Gempar Setelah Orang-orang Tahu Identitas Asli Kedua Pasangan Tersebut

Nama lainnya adalah demam Malta atau demam Mediteranian, dapat sebabkan gejala seperti demam, sakit kepala, sakit otot dan pening.

Sedangkan menurut CDC AS, beberapa tanda dan gejala bisa bertahan lama sementara lainnya tidak bisa disembuhkan.

Contohnya adalah gejala arthritis atau pembengkakan beberapa organ.

Sejauh ini sudah ada lagi tambahan 1.401 orang positif setelah alami tes.

Baca Juga: Amerika Serikat Sebar Puluhan Rudal Mematikan di Benua Asia, Rusia Klaim Langkah Itu Membahayakan Nuklir Mereka, 'Mundur atau Perang Nuklir Akan Pecah'

Angka itu didapat setelah pihak berwenang mengecek hampir 22 ribu warga di kota dengan populasi lebih dari 2,9 juta.

Pejabat resmi saat ini mengatakan tidak ada laporan kematian atau penularan antar manusia.

CDC juga sebutkan hal itu tergolong langka.

Otoritas China temukan Pabrik Biofarmasi Peternakan Hewan Lanzhou, sebuah pabrik biofarmasi milik negara, telah gunakan disinfektan basi untuk produksi vaksi Brucella untuk hewan.

Baca Juga: Tidak Boleh Sembarangan! Karena Sering Diabaikan, Begini Tips Menyimpan Minyak Goreng Agar Tahan Lama Hingga Dua Tahun, Mau Mencoba?

Produksi tersebut dilaksanakan antara Juli dan Agustus tahun lalu.

Artinya, bakteri tidak dimusnahkan di pabrik tersebut dan tercipta gas yang mengkontaminasi, berbentuk aerosol yang mengandung bakteri di sekitar pabrik tersebut.

Kemudian, akibat ada aliran angin yang terbangkan gas tersebut, gas terbang ke Laboratorium Dokter Hewan Lanzhou pada Desember tahun lalu.

Saat itu, hampir 200 orang terinfeksi.

Baca Juga: Terkuak Empat Tahun yang Lalu, Ini Dia Bocoran Cara Amerika dan Inggris Cegah Soviet Menangkan Perang Dingin: Hancurkan Sumber Minyak di Wilayah Kaya Akan Minyak Bumi Ini

Sementara menurut media Xinhua, lebih dari 20 orang dan anggota fakultas Universitas Lanzhou juga positif terinfeksi.

Pihak berwenang Lanzhou mengatakan jika pabrik tersebut kehilangan lisensi produksi vaksin brucellosis.

Mereka juga meminta maaf awal tahun ini.

Komisi kesehatan Lanzhou Jumat kemarin mengatakan jika domba, sapi dan babi adalah hewan yang paling umum terlibat dalam penyebaran bakteri tersebut.

Baca Juga: Percaya Diri Klaim Mandi Lumpur dan Tiup Keong Bisa Cegah Corona, Politisi Ini Dinyatakan Positif Covid-19

11 rumah sakit publik telah disiapkan untuk pasien yang terinfeksi dengan gratis.

Cek up berkala dan pembayaran kompensasi akan dimulai bulan depan.

Brucellosis tidak dikenali di China, tapi telah menurun sejak 1980-an karena sudah banyak produksi vaksin dan pencegahan dan pengendalian yang lebih baik.

Menurut komisi kesehatan Inggris, NHS, penyakit ini jarang terjadi tapi telah terjadi beebrapa wabah di seluruh dunia dalam beberapa dekade terakhir.

Baca Juga: Kebakaran Jenggot Gara-gara Taiwan Janjikan Hubungan Lebih Erat dengan AS, China Langsung Kirim 18 Jet Tempur

Wabah di Bosnia tahun 2008 menginfeksi sekitar 1000 orang dan mengakibatkan domba dan ternak yang terinfeksi lainnya harus dimusnahkan.

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait