Namun semua itu terjadi akibat pesawar anti nuklir itu menabrak burung.
Seekor burung menabrak salah satu dari empat mesin pesawat ketika mendarat pada 2 Oktober.
Hal itu menyebabkannya untuk sementara mendaratkannya dan menyebabkan kerugian hingga 2 juta dollar AS (Rp28 miliar) akibat kerusakan.
Hal itu diungkapan Tim Boulay, direktur komunikasi untuk Divisi Pesawat Navar Air Warfare Center, mengatakan kepada The Washington Post.
Meskipin Boulay mengatakan pesawat itu bisa beroperasi setelah mesin yang rusak diganti. Namun itu insiden memalukan.
Antara 1981 dan 2011, penerbang angkata udara AS melaporkan lebih dari 16.500 serangan burung.
Hal itu mengakibatkan kerusakan dengan jumlah keurgian 372 juta dollar AS (Rp52 trilun), menurut Naval Safety Center.