Find Us On Social Media :

Lebih Suka Langsung Menyerang Tanpa Banyak Omong, AS Kirim Peringatan Perang pada China, 'Jika Anda Ingin Berperang, Maka Kami Akan Berperang'

By Mentari DP, Jumat, 18 September 2020 | 13:25 WIB

Militer Amerika Serikat.

Intisari-Online.com - Amerika Serikat (AS) dikenal sebagai negara dengan kekuatan militer terkuat di dunia.

Hal ini berdasarkan sejumlah fakta.

Seperti jumlah pasukan, jumlah armada, teknologi militer, hingga senjata yang mematikan.

Sehingga negara lain perlu berpikir selama puluhan kali untuk berperang melawan AS.

Baca Juga: Bukan Push Up atau Nyapu Jalanan, Warga yang Tak Mau Pakai Masker di Sini Akan Dipaksa Menggali Kuburan untuk Korban yang Meninggal Akibat Covid-19, Masih Mau Melanggar?

Nah, seperti diketahui bersama bahwa kini AS tengah berkonflik dengan China di Laut China Selatan.

AS memang mendukung sejumlah sekutunya di Asia Tenggara yang menolak klaim China atas 80% wilayah Laut China Selatan.

 

Soal ini, sebuah buku baru mengungkapkan betapa tegangnya hubungan antara China dan Amerika Serikat sejak beberapa tahun terakhir.

Baca Juga: Dulu Selamat dari Pembantaian Holocaust, Kini Kakek 80 Tahun Ini Berhasil Taklukan Virus Corona Setelah 81 Hari Pakai Ventilator, Ini Rahasia Utamanya

Buku tersebut mengungkapkan bahwa Menteri Pertahanan AS James Mattis bahkan pernah memperingatkan China.

"Jika Anda ingin berperang, saya akan bertarung," katanya pada tahun 2018.

Klaim eksplosif itu dibuat dalam sebuah buku baru tentang pemerintahan Donald Trump oleh jurnalis terkenal Bob Woodward.

Untuk bukunya, Woodward mewawancarai sejumlah mantan pejabat tinggi dan pejabat pemerintahan saat ini, termasuk Presiden Trump sebanyak 18 kali.

Buku itu mengungkapkan peringatan yang diberikan Jenderal Mattis kepada Wei Fenghe, Menteri Pertahanan China, ketika dia mengunjungi Amerika Serikat pada November 2018.

Peringatan itu terjadi tak lama setelah USS Decatur, kapal perang AS hampir bertabrakan dengan kapal perang China  di Laut Cina Selatan.

AS mengklaim kapal China itu berada dalam jarak 41 meter dari USS Decatur.

Sementara Beijing berpendapat kapal Amerika telah masuk ke perairan teritorialnya.

Baca Juga: Siap-siap, Kim Jong-Un Diprediksi Akan Luncurkan Rudal Kapal Selam Baru yang Mematikan pada Bulan Depan, 'Korea Utara Punya 60 Bom Nuklir'

Pendapat Beijing itu berdasarkan klaim mereka atas sebagian besar Laut China Selatan, yang dikenal memiliki jalur pelayaran tersibuk di dunia.

Namun seperti yang kita tahu bahwa klaim mereka tumpang tindih dengan lima tetangganya termasuk Vietnam, Taiwan, dan Filipina.

Tentu saja, Amerika Serikat menolak untuk mengakui kendali China atas wilayah tersebut.

Sehingga saat itu AS membiarkan kapal-kapal perang mereka untuk berpatroli di Laut China Selatan.

Banyak yang percaya mengenai buku Woodward ini.

Sebab, dia adalah jurnalis yang sama yang pertama kali membongkar skandal  Watergate.

Dia juga sering menulis sejumlah buku tentang kepresidenan AS. Termasuk Donald Trump.

Baca Juga: 2 Hari Nangkring di Laut Natuna hingga Diusir Paksa, Pemerintah China Bantah Keras Kapal Penjaga Pantainya Terobos Wilayah Indonesia, 'Kami Cuman Patroli'