Find Us On Social Media :

Diklaim Jadi Negara Teraman dari Covid-19, Justru Israel Kembali Terapkan Lockdown, Bahkan Menkesnya Mundur Karena Tak Sanggup Hadapi Pandemi Virus Corona

By Mentari DP, Senin, 14 September 2020 | 12:05 WIB

Bendera Israel.

Intisari-Online.com - Pada awal-awal pandemi virus corona (Covid-19), Israel dinobatkan sebagai negara paling aman saat pandemi Covid-19.

Hal ini menurut survei yang dilakukan Deep Knowledge Ventures.

Dilaporkan Israel berada di urutan 1 dari 40 negara dengan total skor 632.32 dari 76 kriteria penilaian yang diterapkan.

Beberapa parameter data itu di antaranya jumlah kasus virus corona, angka kematian, ukuran geografis dan demografi, kapasitas rumah sakit, dan keahlian medis.

Baca Juga: Kenal Trump Selama Lebih dari 20 Tahun, Dubes AS untuk Afrika Selatan Ini Jadi Target Pembunuhan Iran Berikutnya, Intelijen: Dia Siap Dieksekusi

Walau begitu, Menteri Kesehatan Israel Yaakov Litzman mengaku tidak sanggup lagi menangani krisis virus corona.

Akhirnya pada April 2020, Yaakov Litzman mundur dari posisinya sebagai Menteri Kesehatan Israel.

Tak sampai disitu, dilaporkan ada lonjakan kasus virus corona di Israel dalam beberapa bulan terakhir.

Baca Juga: Kembali Terapkan PSBB, Anies Baswedan Minta Warga Jakarta Wajib Ikut Tes Covid-19, Terutama yang Masuk Kriteria di Bawah Ini

Akibatnya Israel menyetujui kebijakan penguncian (lockdown) umum kedua pada Minggu (13/9/2020) malam seperti dilansir dari CNN.

Penguncian (lockdown) ini diperkirakan dimulai pada Jumat (18/9/2020) sore, dengan kebijakan pembatasan yang kurang lebih sama dengan penguncian pertama pada April silam.

Sekolah-sekolah, restoran (kecuali delivery), dan tempat-tempat hiburan akan ditutup, termasuk bisnis-bisnis lain, pada periode awal selama tiga minggu.

Sektor publik akan beroperasi dengan tenaga kerja yang dibatasi.

Sementara, sektor bisnis privat dapat beroperasi selama orang-orang yang bukan pegawai tidak masuk ke lingkungan kerja.

Orang-orang akan diwajibkan untuk tetap tinggal pada radius 500 meter dari rumah.

Layanan darurat, termasuk apotek dan toko makanan akan tetap dibuka. 

Adapun perkumpulan di luar ruangan akan dibatasi maksimal 20 orang dan di dalam ruangan maksimal 10 orang.

Baca Juga: Bukti Kesetiaan Anjing, Rela Tempuh Perjalanan Sejauh 16.000 Km untuk Kembali Bertemu Pemiliknya,

Pembatasan-pembatasan ini akan dilonggarkan saat terjadi penurunan tajam pada tingkat infeksi meskipun tidak ada angka pasti yang disebut sebagai indikator.

Hingga kini, Israel sendiri telah mencatatkan 155.064 kasus Covid-19 dengan 1.119 kasus kematian dan 114.998 pasien yang telah dinyatakan sembuh.

Berdasarkan data dari worldometers.info pada Senin (14/9/2020), Israel menempati urutan ke-24 sebagai negara dengan kasus virus corona terbanyak di dunia.

Tepat di bawah Indonesia.

(Vina Fadhrotul Mukaromah)

(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Update Covid-19 Dunia 14 September: 29,1 Juta Orang Terinfeksi | Israel Setujui Lockdown Kedua")

Baca Juga: Kembali Terapkan PSBB, Anies Baswedan Minta Warga Jakarta Wajib Ikut Tes Covid-19, Terutama yang Masuk Kriteria di Bawah Ini