Penulis
Intisari-online.com -Hidup di negara yang masih memiliki kerajaan adalah sedikit aneh.
Kerajaan zaman sekarang tidak seperti kerajaan zaman pertengahan, banyak bertumpuk dengan kondisi zaman yang telah banyak berubah.
Salah satunya adalah ketika anggota kerajaan ketauan 'bermain' tidak senonoh.
Jika zaman dahulu para pria-pria kerajaan seperti Raja dan Pangeran aman dari skandal perselingkuhan atau hubungan gelap, kini sudah sulit menutupi itu semua.
Sebagaimana yang terjadi pada mantan Raja Belgia ini.
Raja Albert II rupanya pernah memiliki hubungan gelap dengan seorang wanita.
Tidak disangka, dari hubungan gelap tersebut lahirlah seorang anak.
Delphine Boel (52), seorang artis Belgia, baru mengetahui jika ia adalah anak dari seorang raja lama setelah ia dewasa.
Boel baru mengetahui dan mulai mengusut kasus tersebut bersama pengacaranya tahun 2013.
Ia menuntut Raja Albert II sebagai ayahnya, setelah ia mengetahui bahwa ibunya, Baroness Sybille de Selys Longchamps, mengklaim ia telah berhubungan dengan Albert sebelum ia menjadi raja.
Mengutip BBC, rumor anak haram pertama kali muncul tahun 1999 dari biografi ilegal mengenai istri sah Raja Albert, Ratu Paola.
Biografi tersebut menghasilkan skandal besar bagi kerajaan dan menjadi bahan gosip media di Belgia.
Sebenarnya, Boel pertama kali mengklaim bahwa Raja Albert adalah ayah kandungnya saat wawancara tahun 2005.
Namun ia baru berani membawa kasus tersebut pada 2013, bersamaan ketika Raja Albert turun tahta karena alasan umur dan kesehatannya.
Selanjutnya karena Albert sudah bukan raja dan kehilangan kekebalannya atas tuntutan apapun, Boel mulai membuka kasus itu.
Tujuh tahun menuntut klaim mengenai ayah kandungnya, akhirnya Raja Albert mengakui ia memang ayah dari Boel pada Januari awal tahun ini.
Boel juga meminta hak yang sama seperti ketiga anak Albert yang lain: Philippe yang sekarang menjabat Raja Belgia, Pangeran Laurent dan Putri Astrid.
"Posisi Delphine bukanlah ingin atau tidak ingin menjadi putri," ujar Marc Uyttendaele, pengacara Boel.
"Ia ingin hak yang sama, kemudahan yang sama, gelar yang sama dan kapasitas yang sama seperti ketiga saudaranya."
Laporan juga tuliskan anak Boel juga patut mendapat gelar kerajaan jika persidangan mengabulkan permintaannya.
Sementara itu, pengacara Albert mengatakan ia hanya bisa diberi gelar 'putri' semata oleh kerajaan, bukan oleh persidangan.
Baroness Longchamps katakan hubungan dengan Albert (saat itu berstatus Pangeran) berlangsung selama 1966 dan 1984.
Ia ada saat masa kecil Boel.
Kemudian karena kematian kakaknya tahun 1993, Albert akhirnya mendapatkan tahta tersebut.
Raja Albert menolak melakukan tes DNA sampai ia menghadapi tagihan sebesar 5000 Euro perh hari karena menolak melakukannya.
Januari lalu ia umumkan ia menerima Boel sebagai anak keempatnya setelah ia "mempelajari hasil tes DNA".
Uyttendaele mengatakan pada saat itu admisi merasa lega untuk Boel.
"Hidupnya telah lama menjadi mimpi buruk karena pertanyaan atas identitasnya," ujarnya kepada televisi Belgia.
Meski begitu, pengacara Raja Albert mengatakan dalam pernyataan kala itu jika "ayah legal bukan berarti tunjukkan ayah kandung".
Ucapan tersebut menunjukkan jika mantan raja tidak terlibat dalam pertumbuhan Boel dan ia menghargai hubungan Boel dengan ayahnya sekarang.
Januari lalu pengacara Albert, Alain Berenboom mengatakan kepada CNN jika Albert akan memperlakukan semua anaknya dengan setara.
Boel juga akan dimasukkan ke dalam bagian dari surat wasiatnya.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini