Find Us On Social Media :

Pantas Jumlahnya Tak Habis-habis, Ternyata Tiap Bulan Lahir 10.000 Teroris Baru, Penyebabnya Karena 'Perpustakan Online' Ini

By Mentari DP, Minggu, 6 September 2020 | 13:52 WIB

Ilustrasi terorisme.

"Teroris yang lebih baik"

Perpustakaan ini ditemukan setelah kematian Pemimpin ISIS, Abu Bakar al-Baghdadi, pada Oktober 2019.

Pada saat itu, banyak unggahan di media sosial yang mendukung organisasi ini memuat sebuah tautan pendek.

Tautan ini menuntun para peneliti pada kumpulan dokumen-dokumen dan video-video dalam sembilan bahasa yang berbeda.

Di dalamnya mencakup rincian dari sejumlah serangan, termasuk kasus serangan bom di Manchester Arena pada 22 Mei 2017, di London pada 7 Juli 2005 dan Amerika Serikat pada 11 September 2001. 

"[Perpustakaan ini memuat] semua hal yang kamu butuhkan untuk mengetahui perencanaan dan melancarkan sebuah serangan," kata Wakil Direktur ISD, Moustafa Ayad, yang menemukan arsip ISIS ini.

"Pada dasarnya hal-hal yang mengajarkan kamu cara menjadi seorang teroris yang lebih baik."

ISD memberi perpustakaan ini nama Tembolok Kekhalifahan.

Tembolok (cache-dalam istilah komputer) adalah tempat penyimpanan data sementara, yang ada di dalam perangkat gawai.

Selama berbulan-bulan para peneliti mempelajari bagaimana perpustakaan ini berkembang, bagaimana pengelolaannya, dan siapa saja pengunjungnya.

Datanya tersebar ke seluruh sistem yang tidak terpusat, bukan hanya pada satu server komputer.

Siapa pun dapat membagikan konten ke seluruh jaringan, lewat server yang berasal dari banyak lokasi.

Dan ini menghambat upaya apa pun untuk membuatnya menjadi offline.

Tapi selama Tembolok Kekhalifahan dalam kondisi hidup, ini membantu ISIS menyediakan sarana untuk terus menerus menyebarkan konten. 

Baca Juga: Dua Kali Diciduk Polisi Karena Narkoba, Ini Alasan Reza Artamevia Dulu Lolos dari Jeratan Hukuman Penjara, Bagaimana dengan Kali Ini?