Melansir Haaretz, Jumat (4/9/2020), Perdana Menteri Benjamin Netanyahu akhirnya sejalan dengan rencana Washington untuk menjual senjata canggih ke Uni Emirat Arab secara tertutup, meskipun secara publik menentang kesepakatan senjata tersebut.
Kabar tersebut dilaporkan oleh The New York Times Kamis malam, mengutip para pejabat yang mengetahui negosiasi tersebut.
Surat kabar itu melaporkan bahwa Netanyahu dengan sukarela memilih untuk tidak mencoba memblokir kesepakatan sambil mengambil bagian dalam upaya untuk membangun hubungan diplomatik dengan UEA pada saat yang sama, kata sumber tersebut.
Namun, jika Israel benar-benar mengizinkan AS untuk menjual F-35 pada UEA, UEA mungkin tidak mendapatkan model yang persis sama dengan Israel.