Penulis
Intisari-Online.com -China dan Taiwan telah bermusuhan sejak lama dan akhir-akhir ini ketegangan keduanya semakin meningkat.
Latihan militer China dan AS yang sering di wilayah Taiwan meningkatkan kekhawatiran konflik yang dipicu oleh krisis atas Taiwan, yang diklaim Beijing sebagai wilayahnya sendiri.
Namun, Presiden Taiwan Tsai Ing-wen bersumpah pada Jumat (28/8/2020), untuk mempertahankan kedaulatan negerinya dari tekanan China, dengan angkatan udara yang "solid" di dalam negerinya.
Tsai cukup yakin dengan armada pesawatt tempur F-16 yang sudah ditingkatkan saat ia meluncurkan pusat pemeliharaan, yang didukung Amerika Serikat (AS), di tengah meningkatnya ketegangan antara Taipei dengan Beijing.
Terlebih, Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan Militer China masih kekurangan kemampuan untuk melancarkan serangan penuh terhadap Taiwan, kendati militer Tiongkok saat ini tumbuh begitu besar.
Hal itu dikatakan Taiwan, merespons Beijing yang meningkatkan aktivitas militernya di sekitar wilayah yang dipandangnya sebagai wilayah kedaulatan.
China tidak pernah meninggalkan penggunaan kekuatan militer untuk membawa Taiwan yang demokratis di bawah kendalinya.
Mengutip Reuters, Senin (31/8), pesan ini kembali ditegaskan Presiden China Xi Jinping tahun lalu di tengah ketegangan China dengan Taiwan.
Baca Juga: Foto Anjing 'Berbulu Harimau' Memicu Kemarahan Netizen, Beginilah Cerita di Baliknya
Pulau tersebut juga tidak menunjukkan minat untuk dikendalikan oleh Beijing yang otokratis.
Xi mengawasi program modernisasi militer yang mengesankan, menambahkan pesawat tempur siluman, kapal induk, dan peralatan lainnya, dan angkatan udara dan angkatan laut China telah melakukan latihan atau misi rutin di dekat Taiwan.
Dalam laporan tahunannya tentang kehebatan militer China yang dikirim ke parlemen, yang salinannya ditinjau oleh Reuters, Kementerian Pertahanan Taiwan menjabarkan skenario untuk tindakan China, termasuk blokade dan penyitaan pulau-pulau lepas pantai.
Dikatakan, militer China terus mendedikasikan dirinya untuk memperkuat latihan tembak langsung, membangun kekuatannya untuk jenis pertempuran baru dan mengembangkan teknologi dan senjata yang muncul.
“Namun mengenai pengoperasian taktik dan strategi terhadap Taiwan, hal itu masih dibatasi oleh lingkungan geografis alami Selat Taiwan, dan peralatan pendaratan serta kemampuan logistiknya tidak mencukupi,” tambahnya.
"Itu masih belum memiliki kemampuan tempur formal untuk sepenuhnya menyerang Taiwan." tulis laporan itu.
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Militer China belum punya kemampuan melakukan serangan penuh ke Taiwan"