Find Us On Social Media :

Kelompok Teroris Dituding Kuasai Pemerintahan Iran untuk Hancurkan Timur Tengah, Berikut Tanggapan Kedubes Negeri Persia

By Maymunah Nasution, Selasa, 25 Agustus 2020 | 13:06 WIB

Kelompok terorisme ISIS.

Intisari-online.com - Saat ini elit politik di Iran sedang pusing memikirkan pergantian rezim pemimpin.

Demikian analisis sebuah media Barat, aspistrategist.org.au. Menurut media tersebut, rezim velayat-e faqih teokratis Iran, sebuah labirin institusi terpilih dan tidak terpilih yang diarahkan oleh para ahli agama sedang mempersiapkan pergeseran kekuasaan.

Proses ini akan selesai sekitar pertengahan tahun depan, dan setelah itu sistem pemerintahan negara akan berubah menjadi kediktatoran militer totaliter.

Dan siapa yang menjalankan? Salah jika Anda menebak ISIS.

Rezim diktator itu akan dijalankan oleh elit ideologis yang kuat bernama Korps Pengawal Revolusi Islam (Islamic Revolutionary Guards Cops/IRGC).

IRGC ini tuding aspistrategist.org.au, lebih mengerikan dari ISIS, karena sudah bercokol lebih lama dan selama beberapa tahun sudah membentuk persekutuan dengan Ali Khamenei.

Bagi yang tidak tahu siapa Ali Khamenei, ia adalah Ayatullah Agung atau Pemimpin Agung Iran yang pernah menjabat sebagai Presiden Republik Islam Iran pada periode 1981-1989.

Persekutuan mereka telah mengambil kekuasaan di hampir semua cabang rezim itu.

IRGC senantiasa menjadi kekuatan politik yang kuat di Iran, dan bedanya dengan negara lain yang memiliki tentara di bawah kelas politik, IRGC adalah tentara revolusi yang menjalankan negara.

Dengan bala tentara sebanyak 20 ribu orang, serta ratusan ribu relawan di Basij, organisasi paramiliter lokal yang bertugas menekan pemberontakan dalam negeri.

Terkuak juga pasukan Quds IRGC melatih dan menasihati proksi yang terlibat dalam terorisme dan penghancuran rezim di Timur Tengah seperti Hizbullah Lebanon dan Houthi Yaman.