Find Us On Social Media :

Tak Melulu Penyakit Jantung, Nyeri Dada Juga Bisa Karena Penyakit GERD

By Mentari DP, Minggu, 23 Agustus 2020 | 14:10 WIB

 

Intisari-Online.com - Apakah Anda pernah mengalami nyeri di bagian dada?

Saat itu, sebagian orang mungkin khawatir.

Sebab, mereka takut bahwa gejala itu merupakan gejala penyakit jantung.

Padahal nyeri di dada belum tentu karena penyakit jantung.

Baca Juga: Bisa Dialami Semua Orang, Ini Bahaya dari Penyakit GERD, Jangan Dianggap Remeh!

Alasannya karena nyeri di bagian dada merupakan gejala umum bagi beberapa penyakit.

Salah satunya adalah gejala dari penyakit GERD atau Gastroesophageal Reflux Disease.

Apa itu penyakit GERD?

Penyakit ERD adalah kondisi asam lambung yang naik ke kerongkongan.

Baca Juga: Sering Dikira Sama, Ternyata Ini Perbedaan Penyakit GERD dan Maag

Akibatnya kondisi memberi rasa tidak nyaman di sekitar mulut hingga lambung.

"Apabila GERD berlangsung lama akan menyebabkan kerusakan pada lapisan kerongkongan yang memicu timbulnya erosi, penyempitan bahkan kanker kerongkongan,” jelas dr. Hardianto Setiawan, SpPD-KGEH selaku dokter spesialis penyakit dalam dengan subspesialis gastroenterologi dan hepatologi Digestive Clinic Siloam Hospitals Kebon Jeruk (SHKJ) di Jakarta pada Selasa (16/5/2017).  

Penyait GERD disebabkan oleh kelainan kerongkongan yang diakibatkan tidak berfungsinya lower esophageal sphinchter (LES) di ujung bawah kerongkongan.

LES berfungsi sebagai “pintu” otomatis yang akan terbuka ketika makanan atau minuman turun ke lambung.

Seperti pada hernia hiatal (bagian atas perut yang menonjol ke bagian permukaan diafragma) membuat makanan mengalir kembali ke kerongkongan.

Gejala dari penyakit GERD adalah rasa terbakar pada dada yang kadang menuju kerongkongan disertai dengan naiknya rasa asam ke mulut, nyeri dada mendadak, kesulitan menelan, suara serak, sakit tenggorokan, sering sendawa, karang gigi belakang, sinusitis berulang, dan kembung pada lambung.

Baca Juga: Kenali Penyakit GERD dan Cara Penyembuhannya, Jangan Sampai Salah!

SHKJ menyediakan diagnosis dan pengobatan GERD secara lengkap, berupa konsultasi dan pengobatan dokter di bidang gastroenterologi dan hepatologi yang kompeten, endoskopi saluran cerna bagian atas (tindakan non bedah untuk memeriksa kelainan anatomi, struktural.

Juga  organis yang terdapat pada saluran cerna bagian atas mulai dari mulut sampai usus dua belas jari); dan tindakan pH metri impedance (tindakan untuk mengetahui keasaman, bentuk, dan jumlah reflux yang terjadi).

Tahap terakhir adalah operasi laparaskopi untuk penderita dengan gejala GERD yang parah dan tidak dapat disembuhkan dengan obat.

(Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Rasa Nyeri di Dada Belum Tentu Penyakit Jantung, Bisa Jadi Itu Gejala GERD")

Baca Juga: 6 Ciri-ciri Jika Penyakit GERD Kambuh, Salah Satunya Sulit Menelan