Find Us On Social Media :

Sering Dikira Sama, Ternyata Ini Perbedaan Penyakit GERD dan Maag

By Mentari DP, Kamis, 20 Agustus 2020 | 19:15 WIB

Ini perbedaan antara penyakit GERD dan maag.

Intisari-Online.com - Apakah Anda menjadi salah satu orang yang menganggap bahwa penyakit GERD dan maag sama?

Perlu Anda tahu, kedua penyakit tersebut berbeda. 

Hanya saja, keduanya memang merupakan gangguan lambung.

Ketika merasakan gejala mual, muntah, dan nyeri pada lambung, biasanya orang menganggapnya sebagai maag atau gastritis.

Baca Juga: Kenali Penyakit GERD dan Cara Penyembuhannya, Jangan Sampai Salah!

Padahal, gangguan lambung ada bermacam-macam.

Apa itu GERD dan Maag?

Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) adalah suatu kondisi naiknya asam lambung ke kerongkongan.

Hal ini disebabkan akibat katup di sistem pencernaan yang tidak berfungsi optimal.

Baca Juga: 6 Ciri-ciri Jika Penyakit GERD Kambuh, Salah Satunya Sulit Menelan

Berbeda dengan GERD, maag atau dalam istilah medisnya disebut gastritis, terjadi ketika lapisan pelindung yang ada di lambung meradang atau membengkak.

Peradangan ini biasanya terjadi akibat infeksi bakteri yang menyebabkan sebagian besar luka di lambung.

Jika Anda merasakan nyeri di ulu hati, bisa saja Anda mengalami salah satu gangguan lambung, seperti GERD, maag, maupun masalah pencernaan lainnya.

Penyakit GERD dan Maag dapat dibedakan dari beberapa faktor berikut:

1. Anatomi

Secara anatomi, maag berhubungan dengan iritasi yang terjadi pada dinding lambung.

Sedangkan penyakit GERD dipicu oleh terganggunya fungsi suatu otot di kerongkongan yang dinamakan sfingter esofagus.

Sfingter adalah otot katup yang berfungsi menutup jalur atau bukaan pada tubuh.

2. Penyebab

Penyebab maag bisa bermacam-macam.

Misalnya, memiliki lapisan lambung yang tipis atau rusak dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terkena gastritis atau maag.

Baca Juga: 5 Gejala Penyakit GERD pada Ibu Hamil, Begini Cara Mengatasinya

Ketika lapisan lambung terlalu lemah, enzim pencernaan bisa saja merusaknya. Kondisi inilah yang akan menyebabkan gastritis.

Penyebab lain gastritis adalah infeksi bakteri gastrointestinal, seperti bakteri Helicobacter pylori.

Infeksi ini biasanya ditularkan dari orang ke orang, namun penularan dapat pula terjadi melalui makanan atau air yang telah terkontaminasi.

Pada penyakit GERD, kondisi ini disebabkan saat seseorang memiliki hiatus hernia, yaitu adanya bagian lambung yang menonjol masuk ke esofagus.

Atau jika seseorang memiliki sfingter esofagus yang pendek (panjangnya kurang dari 3 cm) kerap menjadi penyebab Gerd.

Selain itu, faktor-faktor berikut juga dapat memicu terjadinya iritasi pada sfingter, seperti makanan, minuman, hingga rokok dan alkohol.

3. Gejala

Perbedaan penyakit GERD dan maag juga dapat dilihat dari gejalanya. Gastritis tidak menyebabkan gejala yang jelas pada semua orang.

Namun, gangguan pada sistem pencernaan umumnya menjadi gejala maag yang paling sering, seperti:

- Mual

- Muntah

Baca Juga: Apakah Penyakit GERD Bisa Disembuhkan? Begini Jawaban Dokter

- Perasaan begah di perut bagian atas, terutama setelah makan Gangguan pencernaan

- Sakit perut dan perut kembung

- Kehilangan selera makan

- Muntah darah atau muntah berwarna hitam seperti biji kopi Tinja berwarna hitam

Sementara itu, tanda dan gejala umum penyakit GERD muncul dalam bentuk yang berbeda dari maag, di antaranya adalah:

- Sensasi terbakar di dada (heartburn), biasanya setelah makan yang mungkin memburuk di malam hari

- Sakit dada

- Kesulitan menelan

- Makanan atau cairan asam naik ke kerongkongan (regurgitasi)

- Sensasi seperti ada benjolan atau yang mengganjal di tenggorokan

(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sama-sama Penyakit Lambung, Ini Beda Gerd dan Maag")

Baca Juga: Rasakan Nyeri Dada Seperti Terbakar, Apakah Penyakit GERD Berbahaya?